Iklan



Iklan



,

Menu Utama

Iklan

Garuda Muda Gugur di Piala Asia, Erick Thohir Siapkan Strategi Jelang Piala Dunia U-17

, Selasa, April 15, 2025 WIB Last Updated 2025-04-15T03:48:13Z

Foto Punggawa Garuda Muda saat melawan Timnas Korut U-17. (Kompas) 

KABARSINJAI.COM - Perjalanan Timnas U-17 Indonesia di Piala Asia U-17 2025 berakhir di perempat final setelah harus mengakui keunggulan Korea Utara dengan skor telak 0-6 di Stadion King Abdullah Sport City Hall, Jeddah. 


Kekalahan ini memastikan langkah Indonesia terhenti di turnamen, sementara Korea Utara melaju ke semifinal dan akan bertemu Uzbekistan pada 17 April.


Merespons hasil tersebut, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan persiapan lebih matang untuk Piala Dunia U-17 2025 agar Timnas mampu tampil lebih kompetitif di ajang bergengsi tersebut.


“Harus diakui, babak delapan besar memang berat. Lihat bagaimana Jepang dikalahkan Arab Saudi melalui adu penalti, serta munculnya kekuatan baru seperti Uzbekistan yang terus menunjukkan konsistensi di level junior dan senior,” ujar Erick dalam keterangan tertulis yang diterima pewarta, Selasa (15/4).


Erick menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan, agar Timnas Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara kuat seperti Jepang, Korea Selatan, dan Uzbekistan. Ia ingin meningkatkan pola pembinaan agar Indonesia tidak hanya berpartisipasi, tetapi juga mampu mencetak prestasi.


Meski harus mengakhiri kiprahnya di Piala Asia, Erick tetap meminta para pemain dan tim pelatih kembali ke Tanah Air dengan kepala tegak, karena mereka telah menunjukkan performa yang kompetitif dan berhasil mengamankan tiket ke Piala Dunia U-17 setelah lolos sebagai juara Grup C.


Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap memberikan dukungan, bukan menghukum atau merisak para pemain atas kekalahan ini. “Kami ingin masyarakat tetap mendukung tim ini. Jangan menghukum mereka karena hasil pertandingan. Mereka sudah berjuang dan membuat bangga dengan pencapaian lolos ke Piala Dunia lewat jalur kualifikasi,” tegasnya.


Sebagai langkah lanjutan, Erick memastikan PSSI akan memberikan perhatian lebih kepada Timnas U-17, termasuk dalam hal persiapan teknis dan mental jelang Piala Dunia U-17. Menurutnya, keberhasilan lolos ke ajang tersebut melalui jalur kualifikasi membuktikan bahwa program pembinaan yang dijalankan PSSI mulai menunjukkan hasil nyata. 


“Kami pernah tampil di Piala Dunia U-17 tahun 2023 sebagai tuan rumah, sekarang kita bisa mengulang pencapaian itu lewat jalur kualifikasi. Ini menunjukkan perkembangan yang positif. PSSI akan mempersiapkan Timnas dengan lebih matang agar mereka bisa bersaing lebih baik,” ungkapnya.


Erick juga menegaskan bahwa pembinaan Garuda Muda harus berkelanjutan, bukan hanya untuk Piala Dunia U-17, tetapi juga untuk ajang internasional lain seperti Olimpiade yang memiliki batasan usia di bawah 23 tahun, serta sistem kualifikasi yang semakin kompetitif.


"Kita dihadapkan pada tantangan baru. Jadi, kita harus bersiap lebih dini, lebih panjang, dan lebih ketat dalam persiapan ke depan," pungkasnya.


Dengan kegagalan di Piala Asia U-17 2025 sebagai pelajaran berharga, PSSI kini bersiap menata masa depan Timnas U-17 Indonesia agar mampu berbicara lebih banyak di Piala Dunia U-17 dan turnamen internasional lainnya. (**) 


Iklan