41 Kasus Kecelakaan di Sinjai Didominasi Pelajar Selama 2019, 8 Orang Tewas

KABARSINJAI.COM, Sinjai – Pelajar bawah umur masih mendominasi jumlah korban kecelakaan di Kabupaten Sinjai.

Berdasarkan data Satlantas Polres Sinjai angka kecelakaan lalu lintas mulai dari bulan Januari hingga Maret 2019 tercatat 41 kasus.

Jumlah kecelakaan tersebut Kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sinjai, A. Irwan Syahrani Yusuf kian meningkat yang disebabkan kurangnya kesadaran pengendara dan kondisi emosi yang belum stabil.

“Jadi kejadian kecelakaan lebih banyak disebabkan kurangnya kesadaran para pengendara atau pelanggaran tata tertib lalu lintas dijalan raya”, Jelasnya saat menjadi pembina Apel Lingkup Pemkab Sinjai, Senin (8/4/19) di Halaman Kantor Bupati Sinjai.

Baca juga : Kunker Bupati, Kapolsek Sinjai Barat Terjunkan Personelnya

Lebih lanjut dikatakan, dari jumlah 41 kasus kecelakaan yang terjadi di sinjai, 7 orang diataranya tewas atau meniggal dunia, yang lain luka parah dan hanya luka ringan.

“Bahkan Sabtu ( 05/04/2019) pekan kemarin kembali merenggut nyawa seorang pelajar, jadi hingga kini sudah ada 8 orang yang meninggal dijalan raya selama 2019 ini,” katanya.

Menurutnya dari jumlah kasus kecelakaan tersebut tragisnya 72 persen adalah kendaraan roda dua dan sebagian besar korbannya adalah anak dibawah umur atau pelajar.

Baca juga : Video : Komunitas Sepeda di Sinjai Gowes Bareng Minggu Sore

“Trend angka kecelakan di Indonesia terus meningkat, dalam setiap 1 menit ada 2 orang yang meninggal di jalan raya, berarti setiap 30 detik satu orang meninggal, “katanya.

Guna menekan angka kecelakaan khususnya pelajar di bawah umur, Ia mengimbau kepada orangtua agar mengawasi anak-anaknya yang belum layak mengendarai kendaraan bermotor sebab mental mereka masih labil sehingga masih ada kecenderungannya untuk selalu mendahului kendaraan yang ada didepannya.

Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah bekerjasama kepolisian guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan pun kerap dilakukan ke masyarakat, mulai dari memberikan penyuluhan, himbauan, sosialisasi ke sekolah-sekolah hingga pemasangan spanduk di sejumlah titik rawan terjadi kecelakaan. (**)

Editor / Bahar