Anak Yatim Asal Pulau Sembilan ini Terharu Bisa Ikut Program Penghafal Al-Quran Bupati ASA

Kini program yang diikuti Alif ini sudah berjalan tiga bulan menghafal Al-Quran. Kesungguhannya mengikuti program Tahfidz tak lepas juga dari dukungan sang orang tua.

Baginya, menghafal Al-Quran tentu memiliki tantangan, sebab dibutuhkan kesabaran dibarengi ke ikhlasan. Semangatnya terus menggelora, meski, bapaknya telah meninggal sejak ia kelas empat SD.

“Sabar dan berdoa kepada Allah SWT juga menjadi kunci keberhasilan kita,” ujarnya terharuh.

Terakhir, Alif yang bercita-cita ingin menjadi tentara turut mendoakan Bupati ASA serta jajaraannya agar terus diberikan kekuatan, kesehatan serta kesuksesan dalam memimpin Sinjai. Apalagi, melalui program tahfidz ini, tentu akan membawa keberkahan bagi Kabupaten Sinjai.

“Sekali lagi saya sampaikan terima kasih kepada Pak Andi Seto,” tutur anak kedua itu.

Terpisah, Bupati ASA optimis, bukan hal yang tidak mungkin mencetak 100 hafiz di Kabupaten Sinjai. Apalagi di tahun 2022 mendatang, Bupati ASA merencanakan akan menambah kuota peserta Program Cetak Penghafal Al-Qur’an ini. Termasuk Ponpes yang akan dilibatkan.

“Insya Allah, lebih dari seratus lah penghafal Al-Qur’an karena tahun 2022 kuotanya akan kita tambah lagi melihat antusias Ponpes dan adik-adik kita ini untuk menjadi penghafal Al-Qur’an”, tandasnya.

Program cetak penghafal Al-Quran sendiri merupakan satu diantara program unggulan Pemkab Sinjai Sinjai di bidang keagamaan selain pemberian insentif bagi petugas keagamaan, pemberian dana hibah untuk Ponpes dan masjid hingga perampungan Masjid Islamic Center.

BACA JUGA: Serentak di Indonesia, Pendataan Keluarga Mulai Berlangsung di Sinjai

Program ini diyakini Bupati ASA, memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah Kabupaten Sinjai dengan tujuan mengembalikan kejayaan Bumi Panrita Kitta sekaligus dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berlandaskan iman dan takwa.

Diketahui, Bupati ASA telah mencanangkan mencetak 100 penghafal Al-Qur’an di masa kepemimpinannya. Setiap tahun, sebanyak 20 penghafal lahir dari didikan pesantren. Program ini pun akan terus berlanjut hingga akhir periode pemerintahan, Bupati ASA. (And)