SINJAI, KabarSinjai.com – Maraknya kampanye hitam (black campaign) akhir-akhir ini jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018 mendatang, terhadap Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sinjai di media sosial dinilai dapat merusak kualitas pesta lima tahunan tersebut.
Menurut salah seorang tokoh pemuda Sinjai Arfian Hadi Saputra, jika melihat tensi politik di Kabupaten Sinjai saat ini mulai panas, padahal kontestan politik belum ditetapkan secara sah oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sinjai.
“Ini kanibalisme politik dan Ini tidak mencerminkan budaya politik di daerah kita yang lebih kental nuansa kekeluargaan dan kebersamaan”, katanya kepada tim KabarSinjai.com, Senin, (28/08).
Lebih lanjut dikatakan bahwa, jangan karena hanya momentum ini kita menjadi korban perpecahan atas kepentingan sebuah kelompok hingga hujatan-hujatan yang mulai terjadi dalam politik karena, hal tersebut bukan mencirikan daerah Sinjai.
“Kabupaten Sinjai adalah daerah yang identik dengan sebutan daerah bumi panrita kitta bercirikan dengan kecerdasan, sipakatau, sipakalebbi bercirikan saling menghormati dan saling menghargai, kelembutan dan kesantunan yang melekat pada karasteristik khas bugis Sinjai ini yang harus tetap kita junjung tinggi, somboyan malile sipakainge mali siparappe sirui menre te sirui enno, justru ini yang harus tetap kita junjung sebagai indentitas daerah kita “, tambahnya.
Kemudian dikatakan demokrasi lokal jangan sekadar menjadi meja perjudian bagi kelompok elit, karena gesekan-gesekan yang dimainkan oleh kelompok tersebut untuk mendeskriditkan figur tertentu adalah sikap yang tidak mencerminkan politik santun.
“Untuk saya mengajak kepada semua elemen masyarakat agar, berdemokrasi sehat dalam beradu gagasan, visi misi sehingga mampu melahirkan pemimpin yang pro rakyat dan peduli akan pelayanan publik”, tutupnya. (*)
Editor : A. Mirza.