KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju juga menimbulkan banyak pengaruh terhadap pengguna ibarat laksana pedang bermata dua bisa menghasilkan kebaikan dan bisa menghasilkan keburukan bagi penggunanya.
Salah satunya sebagian masyarakat Kabupaten Sinjai memanfaatkan media sosial untuk melakukan Prostitusi Online tentunya ini akan berdampak negatif.
Baca Juga: Astaga, Bisnis Lendir Mulai Marak di Sinjai Lewat Medsos
Pemicu keadaan tersebut aktivis Mahasiswa Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai, Tamsil mengungkapkan, prostitusi Online harus diberantas. Hal ini ketika dibiarkan begitu saja akan semakin marak apalagi sudah masuk ke daerah.
Menurutnya, perlu pengawasan semua pihak untuk meminimalisir pengaruh buruk dari bisnis lendir tersebut. Selain merusak, juga menghancurkan citra Sinjai yang dikenal dengan Bumi Panrita Kitta.
Termasuk pengawasan dari pemerintah, kepolisian, pemuda serta masyarakat Kabupaten Sinjai pada umumnya untuk sama-sama mencegah bisnis haram tersebut sebelum menimbulkan banyak korban bagi pengguna media sosial.
Apalagi kata dia, jika benar bisnis lendir ini difasilitasi dengan salah satu hotel besar di Sinjai.
Baca Juga: IWO Sinjai Kecam Oknum Satpol PP yang Ancam Hilangkan Nyawa Wartawan
” Lebih baik mencegah sebelum terjadi, dan harusnya dimulai dari keluarga, sekolah dan pendekatan keagamaan, hingga penegakan hukum,” ungkap Tamsil ketua Himpunan mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (HIMAPRODI BPI) IAIM Sinjai, Jumat (22/2/2019)
Sebelumnya diberitakan media ini, bisnis lendir mulai marak di Sinjai melalui media sosial. Berdasarkan penelusuran, tarif prostitusi online bervariasi. Mulai Rp 400 ribu sekali kencan, hingga jutaan rupiah. (Adi)
Editor/Andis