Di Sinjai, BPS Akan Kembali Menggelar Sensus Penduduk

KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Sensus Penduduk 2020 lanjutan-Long Form (SP2020 lanjutan-LF2021) akan kembali dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Sinjai.

Untuk menghadapi sensus penduduk ini, BPS Kabupaten Sinjai telah mempersiapkan diri untuk menggelar kegiatan tersebut dengan menyiapkan petugas sebanyak 87 orang.

Di mana di dalamnya terdiri dari Koordinator Sensus Kecamatan (Koseka), Koordinator Tim (Kortim) dan Petugas Pencacah Lapangan (PPL).

Para petugas akan disebar di seluruh wilayah blok sensus terpilih di sembilan kecamatan untuk melakukan pencacahan dalam bentuk sensus sampel.

BACA JUGA: Video: Tangis Haru Korban Tanah Longsor Saat Dikunjungi Bupati ASA

Kepala BPS Sinjai, Suparno Pani mengatakan, SP2020 lanjutan-LF2021 digelar sebagai ikhtiar mewujudkan satu data kependudukan Indonesia.

“Tidak ada lagi masing-masing stakeholder mempertahankan metodologinya, jadi nanti akan menjadi data satu Indonesia, data tidak boleh bermacam-macam lagi, itu sesuai Perpres Nomor 39 Tahun 2019,” jelas Suparno.

Lebih lanjut Suparno mengatakan bahwa perwujudan satu data kependudukan akan bermanfaat bagi pemerintah pusat maupun daerah dalam menyusun program pembangunan, termasuk perhitungan dana alokasi khusus maupun umum.

Mengingat, masih dalam kondisi pandemi Covid-19 maka Suparno akan memastikan seluruh proses pelaksanakan SP2020 Long Form akan menerapkan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Antisipasi Terjadinya Banjir, Bupati ASA Serukan Imbauan

Pada pelaksanaan SP2020 Long Form tersebut, BPS Sinjai rencananya akan melakukan pendataan berbasis digital dengan aplikasi Computer Assisted Personal Interviewering (CAPI) berupa tablet atau perangkat berbasis android lainnya seperti GPS yang terdapat aplikasi Survey Solutions.

CAPI digunakan oleh petugas pencacah (interviewer) untuk merekam informasi dari responden sebagai pengganti media kertas. Di Sulsel sendiri, Sinjai menjadi salah satu dari 21 kabupaten/kota yang menerapkan CAPI sementara tiga kabupaten lainnya yakni Kepulauan Selayar, Pangkep, dan Jeneponto masih menggunakan kuesioner berbasis kertas atau Pencil and Paper Interviewing (PAPI).
(Tim)