KABARSINJAI.COM, – Capaian imunisasi Measles dan Rubella (MR) di Kabupaten Sinjai tergolong masih sangat rendah atau baru sekitar 30 persen dari jumlah anak 68.216 anak usia 9 bulan -15 tahun.
Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan, dr. Andi Suryanto Asapa dalam rapat koordinasi dan sosialisasi pelaksanaan imunisasi campak dan rubella (MR) di ruang Pola Kantor Bupati Sinjai, Jumat (21/9/2018).
Baca Juga;
– Dapat Kuota 28, Ini Syarat Bagi CPNS K2 Tenaga Pendidik di Sinjai
– Pasang LBS Motorized, PLN Lakukan Pemadaman Listrik di Dalam Kota Sinjai Sabtu Besok
dr. Dedeth sapaan akrabya menuturkan, hal yang mengakibatkan rendahnya cakupan imunisasi MR tersebut karena banyaknya kendala dilapangan, salah satunya tentang anggapan bahwa belum adanya kejelasan tentang status vaksin imunisasi tersebut.
“MR baru mencapai 30 persen dimana seyogyanya sudah mencapai 85 persen, Saya berharap dengan adanya rapat pertemuan ini seluruh masyarakat di Kabupaten Sinjai tidak perlu ragu lagi atas program vaksinasi MR tersebut,” katanya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sinjai Drs. Abd. Hamid DM dalam paparannya menyampaikan bahwa berdasarkan fatwa MUI nomor 33 tahun 2018 telah menetapkan vaksin Measles Rubella (MR) mengandung babi dalam proses produksinya, namun tetap memperbolehkan penggunaan vaksin tersebut karena alasan darurat.
Menanggapi hal tersebut Penjabat Bupati Sinjai Drs. H. Jufri Rahman berharap dari hasil keputusan dan dukungan dari MUI masyarakat Sinjai dapat menerima program vaksinasi tersebut.
“Semoga dengan adanya fatwa MUI tentang kehalalan vaksin ini para orang tua di rumah tidak ragu lagi sebab ini merupakan ikhtiar kita untuk mewujudkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing,” ungkapnya.
Sedangkan Perwakilan dari Kantor Kemenag Sinjai Drs Sofyan menghimbau kepada seluruh KUA kembali mensosialisasikan kegiatan ini ditengah masyarakat.
Baca Juga:
– 31 Pengurus Daerah IWO Sinjai Resmi Dilantik
– Hadiri Pelantikan PD IWO, Ini Harapan Ketua DPRD Sinjai
“Saya minta kepada seluruh KUA dan penyuluh agama untuk mensosialisasikan fatwa MUI ini pada masyarakat,” jelasnya.
Kegiatan ini diikuti oleh para Kepala OPD, para Camat, Lurah/Kepala Desa, Kepala Sekolah SD/SMP, Kepala Puskesmas, Kepala KUA dan stakeholder terkait.
Diketahui, program imunisasi MR sendiri dicanangkan selama 2 bulan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dari Bulan Agustus – September 2018. (*)
Editor/Irawan.