KABARSINJAI – Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai serius dalam hal intervensi percepatan penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Sinjai.
Dalam menjalankan hal tersebut, setidaknya ada 10 Perangkat Daerah (instansi) di Lingkup Pemkab Sinjai melaksanakan program perceolpatan penurunan stunting.
Salah satu instansi yang diharapkan punya peran dalam penanganan stunting ini adalah Dinas Sosial (Dinsos). Masing-masing instansi punya inovasi atau program kerja sesuai tupoksinya dalam penanganan stunting.
Kepala Dinas Sosial Sinjai Andi Muh. Idnan saat ditemui, Kamis (4/1/2024) di Ruang Kerjanya mengatakan bahwa salah satu program prioritas Pj. Bupati Sinjai T.R Fahsul Falah adalah percepatan penurunan stunting.
Pada instansi yang dipimpinnya, memiliki program yang dinamakan ‘DTKS Lupa Stunting’. Program tersebut merupakan salah satu intervensi Pemerintah melalui Dinsos untuk mengurangi prevalensi stunting.
DTKS Lupa Stunting ini adalah program pemberian bantuan sosial kepada masyarakat terkena stunting dan ibu hamil yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Melalui program ini, kata dia, ada sekitar 199 penderita stunting dan 18 orang ibu hamil yang mendapatkan bantuan sosial berupa telur, susu, biskuit, ikan segar hingga vitamin.
“Bantuan ini sudah kita serahkan sebanyak dua kali secara bertahap pada bulan Desember 2023 lalu dan kita libatkan seluruh stakeholder untuk mengawasi bantuan ini agar tepat sasaran termasuk kita libatkan pendamping PKH,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga telah emberikan bantuan sosail serupa untuk 23 lokus desa/kelurahan percepatan penuruan stunting yang telah sitetapkan oleh Pemerintah daerah.
Di lokus ini, Dinas Sosial telah menyerahkan bantuan sosial dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 198 orang yang terkena stunting.
Andi Idnan menambahkan bahwa pihaknya saat ini melalui tim yang telah dibentuk dan juga para pendamping penerima bansos akan melakukan evaluasi terkait dampak dari program ini.
“Akhir bulan Januari ini kita akan evaluasi, jika program ini dinilai ada perubahan drastis dengan intervensi yang kita lakukan maka kita akan lankutkan. Tetapi jika program ini tidak memberikan perubahan di masyakat maka kita akan coba rencana aksi yang lain yang bisa berdampak dalam penurunan stunting, ” bebernya.