KABARSINJAI.COM, Sinjai,- Rapat Dengar Pendapat (RDP) mengenai pelaksanaan pembangunan jaringan perpipaan PDAM di Kelurahan Lamatti Rilau (jalan poros Bulupoddo) digelar Komisi III DPRD Sinjai, Kamis (17/9/19).
Rapat ini digelar untuk membicarakan solusi terkait permasalahan yang ada serta sesuai tindaklanjut aspirasi masyarakat setempat. Sebab pembangunan jaringan perpipaan PDAM telah meresahkan masyarakat.
Sudah ada tiga korban kecelakaan yang dirujuk ke Makassar, diakibatkan oleh jalan rusak dan berlubang dari proyek tersebut (proses penggalian yang berlangsung lama).
Pelaksana kontraktor Syarif Ramadhan, dihadapan anggota Dewan mengakui bahwa jalan poros Bulupoddo memang berlubang karena adanya penggalian jaringan pipa.
Apalagi pengerjaan proyek ini menggunakan alat berat, otomatis jalan akan rusak karena diinjak oleh alat berat. “Memang benar pak kalau jalan berlubang akibat penggalian tersebut”, ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, hal yang menjadi kendala sehingga pengerjaan berlangsung lama (terhambat) karena salah satu alat yang dipakai dalam pengerjaan pipa sedang rusak.
Meski demikian, pihaknya mengaku tetap merperhatikan hak pengguna jalan. Termasuk memasang peringatan hati-hati dengan garis Police Line.
“Ada yang rusak alatnya makanya terhambat, tapi kami juga berusaha timbunan hasil galian diangkat ke lokasi lain supaya kendaraan tetap bisa lewat”, jelasnya.
Mendengar penjelasan Pelaksana Kontraktor, H. Bahar memberi saran agar pengerjaan pipa tersebut disiasati sehingga tidak ada dirugikan.
Misalnya, ketika selesai digali maka langsung dipasangi pipa. Barulah kembali mengggali lagi. “Jangan digali semua dulu baru dipasang pipanya untuk menghindari jalan berlubang yang berkepanjangan”, ucapnya.
Anggota Komisi III Ir. Arianto yang juga hadir dalam RDP ini mengungkapkan bahwa DPRD Sinjai melalui Komisi III hanya melakukan pengawasan dan berharap agar pengerjaan jaringan perpipaan tersebut berjalan dan selesai dengan tepat waktu.
Selain membahas perpipaan, Komisi III DPRD Sinjai juga membahas Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata Hutan Mangrove di Desa Tongke-tongke Kecamatan Sinjai Timur bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Sinjai. (Nitha)
Editor: /Bahar