KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Saharuddin bersama istri dan anaknya tiba-tiba viral di media sosial karena menempati gubuk yang jauh dari kata laik untuk ditinggali.
Satu keluarga ini berdomisili di Lingkungan Lompu, Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai itu dikabarkan tidak pernah tersentuh oleh perhatian pemerintah setempat.
Bahkan kondisi itu dimanfaatkan oleh pengurus Partai Golkar Sinjai Utara, untuk melakukan aksi sosial, dengan memberikan kebutuhan pokok.
Namun faktanya, Saharuddin yang kesehariannya bekerja sebagai pengumpul barang bekas seperti kardus dan plastik ternyata kerap mendapat bantuan sosial Covid-19 hingga diberikan kambing peliharaan oleh pemerintah setempat.
Baca juga: Bantu Pedagang Korban Kebakaran, Bupati ASA Fasilitasi Keringanan Kredit Usaha
Oleh karena itu dia heran atas kabar yang beredar jika dirinya tidak pernah mendapat bantuan. Menurutnya informasi itu tidak benar lantaran pernyataannya dipelintir.
“Gubuk ini saya dirikan di atas lahan Pemerintah, saya juga sering mendapat bantuan dari pemerintah, jadi informasi itu sama sekali tidak benar,” ungkap Saharuddin dengan dialek Logat Makassarnya saat ditemui awak media, Kamis (10/2/2022)
Pria kelahiran Kabupaten Bantaeng ini juga mengaku belum cukup 1 bulan menempati tempat milik pemerintah itu, kendati sebelumnya memiliki tempat kontrakan dibelakang SMN 5 Sinjai, tidak jauh dari lokasi tersebut.
Dia dan keluarganya memilih bermalam dan menempati gubuk itu karena untuk menjaga barang-barang bekas (plastik gelas air kemasan), yang didapatnya dari memulung lantaran sebelumnya barang mereka kerap dicuri oleh orang.
“Belum cukup 1 bulan saya tinggal disini pak, karena ada tempat kontrak di belakang, tapi karena barang saya biasa dicuri, dan kebetulan masa kontrakan juga habis, makanya saya memutuskan untuk tinggal disini,” sambungnya.
Saharuddin juga mengaku, jika selama ini Ia di Sinjai tidak pernah memiliki tempat tinggal menetap, dimana sebelumnya Saharuddin pernah tinggal di Bulu Kunyi, kemudian pindah di Jalan Wolter Mongingsidi (Eks. Rumah Pemotongan Hewan), lalu ke Jalan Baso Kalaka.