KABARSINJAI – Harga telur ayam ras dan daging ayam di Kabupaten Sinjai masih terbilang mahal. Kondisi ini sudah berlangsung dua pekan sebelum bulan Suci Ramadan 1445 Hijriah.
Hingga hari ini Selasa, (19/3), telur ayam ras masih dibanderol dengan harga Rp58.000,- per rak. Padahal sebelum ramadan telur hanya dibanderol Rp53.000,- per rak.
Sama dengan kondisi harga yang masih mahal, untuk komoditi daging ayam saat ini di harga Rp35.000,- per kilogram. Meski turun Rp1.000,- dari harga di awal Ramadan, tapi harga tersebut masih terbilang tinggi.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan (Disperindag), dan ESDM Sinjai, Muh. Saleh, membeberkan penyebab kenaikan harga telur dan daging ayam dikarenakan tingginya biaya produksi.
“Tingginya harga telur ayam ras dan daging ayam karena mahalnya harga pakan sehingga biaya produksi juga ikut naik,” ungkap Mantan Kabag Pembangunan Setdakab Sinjai, ini.
Upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan harga telur dan daging ayam, pihaknya bersama instansi terkait bakal intens menggelar operasi pasar yang dikemas dengan Gerakan Pangan Murah (GPM), dan pasar murah sesuai instruksi Penjabat (Pj) Bupati Sinjai, T.R Fahsul Falah.
Bahkan kata dia, dalam setiap GPM dan Pasar murah yang digelar kedepannya, bakal menghadirkan pedagang telur dan daging ayam. “Insya Allah GPM kembali akan kita gelar sesuai instruksi pak Pj Bupati. Kita juga akan hadirkan pedagang telur untuk mengantisipasi lonjakan harga dipasaran,” jelasnya.
Sekadar diketahui, Pemkab Sinjai massif melakukan GPM dan Pasar murah untuk menjaga stabilitas dan ketersediaan kebutuhan pokok. Terlebih di bulan ini, GPM dan Pasar Murah telah dilaksanakan sebanyak dua kali, yakni 6 Maret di Halaman Dinas Ketahanan Pangan, dan 18 Maret di halaman Masjid Agung Nujumul Ittihad Cakkempong, Sinjai Utara. (*)