KABARSINJAI.COM, – Banyak orang telah menyatakan kekhawatiran pada cryptocurrency atau mata uang digital.
Pemerintah AS mengatakan bahwa itu mungkin bisa dimanfaatkan oleh teroris, dan untuk kegiatan ilegal lainnya.
Namun menurut Venturebeat, fakta menunjukkan bahwa Bitcoin hanya digunakan 0,5 % untuk transasksi ilegal. Sisanya justu memanfaatkan uang konvensional.
Menurut perusahaan analisis blockchain, Elliptic, sepanjang tahun 2019, hanya $829 juta Bitcoin yang telah dihabiskan di web gelap.
Pembayaran ini digunakan untuk membeli segala sesuatu mulai dari narkotika hingga kartu kredit curian.
Angka itu jauh lebih kecil dari total pembayaran gelap tahunan, yang diperkirakan mencapai $2,2 triliun.
Co-Founder Ellipti, Tom Robinson mengatakan bahwa mayoritas aset crypto didasarkan pada buku besar transaksi transparan.
Dengan demikian, siapa pun dapat mengunduh blockchain Bitcoin dan melihat detail setiap transaksi.
Jejak transaksi lengkap yang tersisa di blockchain publik juga memungkinkan orang-orang untuk melihat history end-to-end dana yang mengalir di seluruh ekosistem cryptocurrency.
Ini tentu lebih tidak aman dibandingkan dengan transaksi tunai, di mana tidak ada jejak transaksi; atau transfer bank, di mana catatan dan informasi tentang transaksi tetap dirahasiakan.
Sumber / Rakyatku.com
Editor / Andis
