Kronologi Kaki Anak SD di Sinjai Tak Bisa Digerakkan Usai Vaksin Polio, Orang Tua Jelaskan Begini

KABARSINJAI – Gangguan kesehatan dialami siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Sinjai, Muh Ozil Rajedra (8), usai mendapatkan imunisasi atau vaksin Polio. Siswa yang duduk dibangku kelas 2 SD, ini mengalami demam hingga kakinya tak bisa digerakkan.

Menurut Afdhal Idrus, anaknya Ozil sebelumnya sempat demam sehingga tidak ke sekolah dari tanggal 24-26 Juli 2024 lalu. Pada hari Sabtu tanggal 27 Juli, Ozil pergi ke sekolah karena kesehatannya sudah membaik.

Pada hari itu, kebetulan bertepatan dengan jadwal Vaksin Polio di sekolahnya. Bocah berusia 8 tahun itu kemudian ikut di vaksin Polio oleh petugas kesehatan.

Begitu sampai dirumah, Ozil muntah dan kondisi kesehatannya kembali, yakni demam. Dia hanya dirawat dirumah dan tidak pergi ke sekolah pada hari Senin dan Selasa tanggal 29-30 Juli 2024.

Sehari setelahnya tanggal 31 Juli, Afdhal orang tua Ozil mencoba membangunkan anaknya untuk pergi ke sekolah, akan tetapi Ozil meringis kesakitan pada bagian kakinya.

“Anakku bilang kakinya sakit, tidak bisa digerakkan, saya coba bangunkan dan memang dia merasa kesakitan saat digerakkan,” beber Afdhal Idrus kepada awak media, Sabtu (03/8/2024).

Atas dasar itu, dia berinisiatif menghubungi Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sinjai untuk menyampaikan kondisi anaknya pasca vaksin Polio.

“Petugas Puskesmas dan pegawai Dinas Kesehatan datang ke rumah setelah saya hubungi Bu Kadis,” ungkapnya.

Dia pun menyayangkan dilakukannya vaksin polio kepada anaknya tanpa pemeriksaan terlebih dahulu. Apalagi anaknya baru saja sembuh dari demam.

“Itu yang saya pertanyakan, apakah tidak ada prosedur seperti itu, atau ditanyakan terlebih dahulu ke orang tua siswa, jangan langsung divaksin,” keluhnya.

Kondisi Ozil kini berangsur membaik. Dia mulai berjalan setelah kakinya tidak bisa digerakkan.

“Tiga hari baru bisa jalan dan alhamdulillah Dinas Kesehatan memantau kondisi anak kami,” tambahnya.

Sebelumnya, Kadinkes Sinjai dr. Kartahara Malik, mengaku baru mengetahui hal tersebut usai dihubungi orang tua Ozil. Kendati demikian, anggotanya telah mengunjungi untuk dilakukan pemeriksaan.

“Saya baru tahu setelah ditelpon orang tuanya. Tapi, petugas kami sudah kunjungi pada Rabu malam dan setelah saya dihubungi orang tuanya, saya suruh anggota untuk dipantau terus kondisinya,” bebernya saat ditemui awak media diruang kerjanya, Kamis (2/8/2024) kemarin.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas, hasil laboratorium menemukan Ozil positif demam Dangue. Namun, dr. Emmy belum bisa mengambil kesimpulan mengenai kakinya yang tidak bisa digerakkan gegara demam Dangue tersebut.

“Bisa saja karena polio sehingga anak tersebut lemah dan tak bisa gerakkan kakinya, bisa juga karena demam dangue yang mengakibatkan nyeri sehingga kakinya tak bisa digerakkan,” bebernya. (*)