Material Longsor Tutup Akses Jalan di Desa Baru, BPBD Sinjai Bergerak

KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Tanah longsor yang disebabkan oleh intensitas hujan tinggi menutup ruas jalan penghubung antara Kecamatan Sinjai Selatan dan Sinjai Tengah.

Lokasi titik longsor yang terjadi pada Jumat (11/2/2022) malam itu di Dusun Bua, Desa Baru Kecamatan Sinjai Tengah sekira pukul 22.00 Wita. Tidak hanya itu dua unit rumah warga setempat ikut tertimbun longsoran.

Kepala BPBD Sinjai Budiaman saat dikonfirmasi, mengatakan bahwa setelah mendengar informasi tersebut, Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) memintanya untuk segera melakukan evakuasi di lokasi kejadian.

Untuk saat ini, pihaknya tengah menurunkan personilnya untuk mengevakuasi longsoran dan pohon tumbang yang menimpa rumah warga.

BACA JUGA: Jadi Percontohan, Pemkab Bulukumba Akui Kemajuan Bidang Pendidikan di Sinjai

Sedangkan warga pemilik rumah tersebut masing-masing atas nama Hamira dan Suaedi yang saat ini dalam keadaan selamat.

Sementara longsor yang menutupi ruas jalan masih menunggu alat berat dari Dinas PUPR sebab ketebalan longsoran mencapai 10 meter dengan menutupi bahu jalan sekitar 25 meter.

“Kami kesulitan untuk membersihkan material longsor sehingga Pak Bupati telah memerintahkan PUPR untuk menggerakkan alat berat atau ekskavator ke lokasi longsoran. Mudah-mudahan alat berat ini segera tiba dilokasi,” jelasnya, Sabtu (12/2/2022)

Baca juga: Kunker ke Sinjai, Pemkab Tanah Bumbu Kalsel Gali Potensi Pertanian

Selain itu, Dinas Sosial juga telah bergerak dengan membawa bantuan untuk korban tanah longsor dan mencarikan solusi bersama Pemerintah Desa untuk membangun kembali rumah korban.

Terkait hal ini, Bupati ASA menghimbau warga untuk tidak panik atas bencana ini namun tetap mengharapkan warga untuk tetap waspada kemungkinan terjadinya longsor susulan jika intensitas hujan cukup tingi.

“Kami harap kepada warga untuk tetap waspada jika cuaca buruk dan segeralah mencari tempat yang aman jika tanda-tanda akan terjadinya longsor serta segera menghubungi instansi terkait atau pemerintah setempat, ” harap ASA. (And)