Pastikan Albothyl Tidak Lagi Beredar di Apotek.. Dinkes Sinjai Lakukan Ini !!!

Kabarsinjai.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sinjai melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah Apotek dan Toko Obat Berizin di kabupaten Sinjai terkait peredaran Policresulen dalam sediaan cair obat luar konsentrat 36% (Albothyl). Senin, (19/02/2018).

Sidak ini dipimpin Sekretaris Dinkes Sinjai, Irwan Suaib dengan memboyong sejumlah petugas Balai Farmasi Dinkes Sinjai.

Irwan mengatakan bahwa Sidak ini dilaksanakan untuk mengecek dan melarang peredaran obat Albothyl di pasaran (Apotek) sesuai dengan himbauan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia (RI).

” Hari ini kita turun untuk mengecek peredaran dan melarang obat ini di jual di Apotek dan Toko Obat Berizin, dan ternyata masih ditemukan di beberapa Apotek, Jadi yang masih ditemukan, kami berikan berita acara surat pernyataan yang ditandatangani untuk tidak lagi menjual obat ini, dan kalau masih terbukti menjual obat ini akan ada sanksinya,” katanya.

Lanjut Irwan mengaku, juga akan menyampaikan himbauan ini ke Puskesmas yang tersebar di Sembilan Kecamatan, agar Masyarakat bisa tahu bahaya, atau dampak dari penggunaan obat ini.

” Kita juga akan menghimbau ke masyarakat melalui Puskesmas yang tersebar di Kecamatan untuk menyampaikan, agar tidak menggunakan obat ini,” tambahnya.

Sementara itu Petugas Salah satu Apotek yang dikunjungi Roswati, mengaku belum mengetahui edaran dari BPOM RI, sehingga obat Albothyl ini masih diperjual – belikan di Apotek tempatnya bekerja.

” Saya tidak tahu kalau ada himbauan begitu, padahal obat Albothylnya sendiri baru datang kemarin pak,” pungkas Roswati salah satu petugas Apotek Ternama di Kabupaten Sinjai.

Sebelumnya diberitakan bahwa Policresulen dalam sediaan cair obat luar konsentrat 36% (Albothyl) telah dilarang peredaran dan pemakaiannya setelah pihak BPOM RI telah melakukan penelitian akan dampak dan bahaya akibat penggunaan obat ini.

Terbukti di daerah-daerah lain banyak masyarakat yang mengeluh setelah penggunaan obat ini, salah satu diantaranya adalah sariawan yang membesar dan berlubang hingga menyebabkan infeksi (Noma Like Lession).

A. MIRZA/HIRMAN.