Pembayaran BPP Tetap Harus Normal di Tengah Pandemi Covid-19

KABARSINJAI.COM, Sinjai – Kesehatan manusia saat ini dihantui wabah virus corona atau Covid-19. Bahkan penyakit tersebut berdampak terhadap ekonomi masyarakat.

Tak hanya itu, dampak virus yang awalnya dari Wuhan, China ini, terhadap Dunia Pendidikan.

Walaupun, banyak orang diluar sana beralasan mengapa untuk tidak melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi, diantaranya pergaulan lingkungan, permasalahan perekonomian dan kurangnya dukungan orangtua. 

Demikian hal ini sangat menghambat generasi kita untuk berkembang apalagi situasi sekarang di tengah pandemi ini yang sudah merembes ke dunia pendidikan dan ekonomi.

Melihat kondisi negeri yang semakin bobrok dengan tingkah laku pemerintah, mengiyakan bahwa negeri ini tidak baik-baik saja. 

Hal ini yang membuat rakyat semakin jatuh bangun untuk mengambil haknya yang sekarang negeri bagaikan penjara yang sakral untuk terbebaskan. 

Sebagai generasi pelanjut bangsa, melanjutkan perguruan tinggi adalah suatu dambaan para kaum remaja untuk menghadapi persaingan dunia kerja dan salah satu mimpi yang tak dapat terulang lagi untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Dampak pandemi terhadap dunia pendidikan sangat lah luar biasa, dari kebijakan kampus yang sekarang ini belum memberikan solusi terkait Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) yang harus dibayar secara utuh membuat mahasiswa  harus terombang ambing terkait hal tersebut, yang dimana pembelajaran daring yang kurang efektif yang mengharuskan mahasiswa menghentikan proses belajar sementara. Demi mencegah penularan pandemi Covid-19.

Dari metode pembelajaran daring, mahasiswa tingkat akhir harus terhambat khususnya soal pengerjaan tugas akhir hingga persoalan biaya kampus yang dimana pihak tak kunjung memberikan solusi yang tepat bagi mahasiswa tingkat akhir. 

Akses terhambat oleh pandemi ini membuat pengerjaan tugas akhir atau proposal/skripsi terbatas, pengumpulan data, pencari referensi hingga bimbingan langsung pun terhambat.

Penyelesain studi atau tugas akhir akan terhambat dan tertunda di tengah pandemi, ini menjadi beban tersendiri yang harus dilewati mahasiswa akhir, yang harus membayar BPP lanjutan, akan tetapi melihat kondisi perekonomian kebanyakan orang tua mahasiswa atau masyarakat saat ini lesu dan tertekan karena merebaknya wabah Covid-19 dan tak terkecuali beban tambahan mahasiswa yang harus di keluarkan dan itu akan terasa berat yang membuat mahasiswa geleng kepala.

Melihat kondisi yang membuat mahasiswa menjerit soal pembayaran BPP lanjutan, ada beberapa perguruan tinggi memeberikan kebijakan keringanan bagi mahasiswa tingkat akhir yang lagi terdampak Covid-19. 

Kebijakan keringanan bagi mahasiswa akhir berupa bantuan logistik, subsidi internet hingga biaya semester. Terkait pembiayaan gratis salah satu Universitas menggratiskan biaya BPP untuk mahasiswa yang terhambat atau tak bias menyelesaikan tugas akhirnya ditengah wabah pandemic.

Sayangnya masih ada Universitas di Sulawesi Selatan belum menyikapi soal pembebasan biaya BPP lanjutan, perihal dengan tidak adanya kebijakan Universitas yang belum mendapatkan solusi untuk menyikapi pembebasan BPP lanjutan, membuat para mahasiswa dan orang tua mahasiswa harus menjerit dengan kondisi perekonomian yang sulit ditengah wabah pandemi yang semakin merebak.

Semoga kebijakan cepat dikeluarkan untuk mengurangi beban biaya BPP lanjutan, perlindungan hingga keringan agar dapat membantu para mahasiswa akhir menjalani dan menuntaskan studi mereka, sembari kita berdoa agar pandemi ini cepat terlewatkan.

Editor/ Bahar