KABARSINJAI.COM, Politik – Pengamat Politik Rocky Gerung kembali angkat bicara tentang Debat Calon Presiden (Capres) 2019. Filsuf yang kerap kali mengkritik pemerintah ini juga mengkritisi jalannya debat capres yang berlangsung di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019 kemarin.
Akademisi asal Manado ini menilai bahwa debat capres edisi I ini hambar dan tidak memiliki ketajaman. Sebelumnya ia juga pernah mengkritik KPU yang memberikan kisi-kisi soal kepada Capres. Ia menganggap bahwa KPU menyuruh Paslon untuk menghafal soal dan mengira-ngira jawaban.
Perkataan Rocky Gerung itu pun terbukti, pertanyaan memang tersegel dalam amplop, namun Paslon menjawab dengan membaca catatan, seakan jawaban sudah dipersiapkan sebelumnya. Dengan tegas, pria kelahiran 20 Januari 1959 itu pun memberikan nilai A mines untuk debat capres 2019 edisi I ini.
“Tidak ada impresi sama sekali. Kalau saya kasih nilai, saya kasih A mines. A untuk sopan santun, mines untuk ketajaman. Debat itu tumpul karena dikendalikan oleh semacam saling ngirim sinyal, ‘sopan dikit dong sama gue’. Jadi tercegat di tenggorokan, ucapan yang seharusnya tajam,” tukas Rocky pada acara yang disiarkan langsung oleh CNN Indonesia usai Debat Capres 2019 edisi I.
Saat ditanya berapa skor akhir dari debat tersebut, Rocky enggan memberikan nilai. Menurutnya, dirinya diminta untuk menilai sesuatu yang tidak bermutu.
“Mau 3-1, mines 3 dan 1, mines 3 dan 2, atau …, Artinya kita dipaksa menilai sesuatu yang buruk, ngapain kasih nilai?. Kan ini kita diundang didebat politik, yang seharusnya tajam dan ada duel. Tapi itu nggak terjadi. Karena KPU berfikir ini konser musik klasik, dibikin kaku,” jawabnya.
Tak berhenti di situ, ia juga mengkritik performa dari setiap Paslon. Menurutnya, performa paslon sangatlah buruk. Terlebih, kata dia, Paslon 1 yang terlihat membaca catatan padahal sudah diberikan kisi-kisi soal oleh KPU seminggu sebelum debat dimulai.
“Kalau perfomance saya sudah tau, saya sudah punya standar. Tapi saya sudah tidak peduli performance, mau bikin apapun sudah pakai kisi-kisi. Pakai kisi-kisi pun pak Jokowi masih kelihatan membaca. Itu sudah buruk itu. Jadi, dari awal memang KPU ini ngaco, benar-benar ngaco. Ini udah nggak layak lagi ditonton, ini bukan lagi debat tapi ini acara menghafal pertanyaan dan menduga-duga jawaban,” jelasnya.
Rocky pun berharap untuk debat selanjutnya dinaikkan satu oktaf. Karena menurutnya masyarakat menginginkan suguhan debat yang visioner. Tapi ia menilai pada debat edisi I ini, kedua Paslon tidak menjawab apapun. (Sule/inipasti.com)
Editor / Bahar