KABARSINJAI – Penjabat (Pj) Bupati Sinjai, T.R Fahsul Falah, menargetkan kasus stunting di Kabupaten Sinjai turun. Bahkan, Kepala Pusat Strategi Kewilayahan, Kependudukan dan Pelayanan Publik Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kemendagri, ini optimis angka stunting bisa ditekan di awal tahun 2024.
“Kita akan intervensi lagi (Stunting), Insya Allah kita berusaha menurunkan angka stunting dari 1.400 kasus menjadi minimal kurang dari 1.000 kasus di triwulan pertama tahun 2024,” pungkasnya, Selasa (6/2).
Menurut T.R Fahsul Falah, pihaknya tidak main-main terkait intervensi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai. Apalagi penurunan stunting merupakan program prioritas yang harus diwujudkan selama memimpin di Kabupaten Sinjai.
Olehnya itu, ia menegaskan bahwa dibutuhkan kebersamaan dan komitmen untuk menangani stunting secara bersama-sama. Hal ini sangat penting mengingat pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan Generasi Emas pada tahun 2045.
“Kami dari Pemkab Sinjai saat ini memang fokus pada penurunan stunting. Makanya kami keroyok dengan instansi terkait,” jelasnya.
Sebagai gambaran, berbagai langkah telah dilakukan jajaran Pemkab Sinjai, bahkan pola penanganan yang dilakukan dengan melibatkan 10 Perangkat daerah dilingkup Pemkab Sinjai.
Percepatan penurunan stunting di Bumi Panrita Kitta’ julukan daerah Kabupaten Sinjai, itu juga menggandeng mitra pemerintah, seperti kader PKK Sinjai, serta kader pembangunan manusia hingga ke pelosok desa.
Langkah yang saat ini sedang digencarkan perangkat daerah terkait adalah pemberian vitamin penambah darah bagi remaja, pemberian bantuan susu bagi ibu hamil, serta susu bagi Balita guna memenuhi kebutuhan gizi balita.
Bahkan dalam setiap kunjungan kerjanya ke kecamatan, Pj Bupati Sinjai T.R Fahsul Falah didampingi Pj Ketua TP PKK Sinjai Cut Resmiati, selalu menyempatkan diri untuk menyambangi kediaman penderita Stunting sekaligus memberikan bantuan kebutuhan pokok penambah gizi.
Termasuk pemberian makanan tambahan bagi balita penderita stunting, serta penyediaan sanitasi yang baik bagi keluarga yang berpotensi Stunting.
Sekadar diketahui, dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sinjai bahwa pengukuran angka stunting melalui elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) dengan masa pengukuran antara bulan Februari dan Agustus dan sebaliknya. Untuk periode agustus, angka stunting Sinjai berada di angka 8,7 persen atau 1.400 jiwa bayi stunting. (AC)