KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Proyek rehabilitasi lapangan Basket di Jalan Stadion Mini, Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, dinilai dikerjakan secara asal asalan
Sorotan itu datang dari Ketua Baramuda Sinjai, Hasanuddin. Ia menilai pengerjaan pengecoran lapangan asal-asalan, pasalnya dilakukan secara bertahap alias tidak dicor sekaligus. Selain itu, alat yang digunakan dalam pengerjaan tersebut dinilai tidak maksimal.
Olehnya itu, ia sangat menyayangkan pekerjaan yang terkesan tidak memperhatikan kualitas tersebut. Menurutnya, pengecoran lapangan seperti itu idelanya dilakukan sekaligus, tidak boleh ditunda-tunda supaya sambungan campuran pengecoran dapat bersenyawa, dan hasilnya tidak retak dan pecah-pecah.
“Fakta yang terjadi dilapangan justru berbanding terbalik, bahkan proses pengerjaan sudah berlangsung 5 hari dan sampai saat ini belum selesai, kalau proses pengerjaannya seperti itu khawatir hasil pengecoran nantinya dipastikan retak dan pecah, disebabkan karena sudah tidak menyatu lagi pengecoran kemarin dengan pengecoran hari ini, alias pengecoran yang kemarin sudah kering,” ungkapnya, sabtu (25/6)
BERITA LAINNYA: Jelang IdulAdha, Pemkab Sinjai Rutin Cek Keamanan Pangan di Pasar Sentral
Belum lagi tambah Cacang sapaan akrabnya, dasar lantai pada lapangan basket tersebut tidak dikepak terlebih dahulu, sehingga penyatuan antara pengecoran lama dengan pengecoran baru tidak maksimal atau tidak saling mengikat.
“Lapangan olahraga harus mampu menahan beban hidup dari pergerakan para pemain serta aktivitas dari olahraga itu sendiri. Oleh karena itu, lapangan olahraga harus dirancang kuat, aman, dan menarik, apalagi ini akan digunakan untuk Porprov,”
“Sehingga kekuatan menjadi faktor yang perlu diperhatikan saat merancang lapangan olahraga. Konstruksi lantai yang kuat menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan. Jangan sampai, pemain yang sedang berlari di atas lapangan terjatuh dan cedera karena lantai yang bermasalah. Selain aman menahan beban, lapangan juga tidak boleh licin. Bayangkan, jika lantai tidak memiliki kualitas yang baik, maka akan rentan membuat pemain cedera,” jelasnya.
Terpisah, Pimpinan Proyek (Pimpro) Rehabilitasi Lapangan Basket Sinjai, Asrul, yang dikonfirmasi mengatakan terkait cara pengerjaannya mutu beton yang dipersyaratkan intinya tercapai.
“Nanti di bobot setelah selesai pekerjaannya untuk ditahu apakah sudah sesuai RAB atau tidak volumenya,” katanya.
Sementara saat ditanya alat yang digunakan dalam pengerjaan tersebut, Asrul, menjawab “Molen sementara baru 1, sedangkan tenaga pekerja 8 orang,” ujarnya.
BERITA LAINNYA: Pendaftar Terus Bertambah, Antrean Haji di Sinjai Sampai 24 Tahun
Lanjut Asrul, mengungkapkan pihaknya sudah mendapatkan laporan dari konsultan mengintruksikan untuk menambah alat dan tenaga pekerja kontruksi kepada kontraktor.
“Sejak hari Kamis sudah diinstruksikan menambah molen dan pekerja, hari ini kalau tidak bertambah pekerjaan saya instruksikan untuk dihentikan sampai pekerja dan alat kerja sudah mencukupi,” pungkasnya.
Diketahui, proyek rehabilitasi veneu yang bakal dipakai dalam helatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2022 ini menelan anggaran Rp. 189. 255. 600,00 yang dikerjakan oleh CV. Aulia Prima Teknik. (**/Tim)