Kabarsinjai.com – Salah satu agenda wisata yang dilaksanakan pemerintah daerah kabupaten Sinjai, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Sinjai dalam hal ini masyarakat adat Karampuang kecamatan Bulupoddo yakni Mappogau Sihanua, Senin (30/10) kemarin menarik perhatian ribuan warga dan wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
Seperti yang terpantau tim kabarsinjai.com dilokasi pesta adat Mappogau Sihanua, yang terletak di desa Tompobulu kecamatan Bulupoddo, seluruh komponen masyarakat daerah tersebut terjun langsung untuk berkumpul merayakan pesta panen tersebut sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan panen pertanian dan perkebunan mereka.
Menurut Tokoh Budayawan, Drs. Muhannis yang ditemui disela-sela kegiatan mengatakan bahwa pesta adat ini adalahwujud kepedulian terhadap titipan leluhur, dan sekaligus diyakini sebagai bentuk silaturahmi antar sesama dari berbagai daerah menurut warga setempat.
“Kegiatan Mappogau Sihanua ini sudah berlangsung sejak berabad-abad lamanya, sebagai wujud rasa sukur setelah melakukan panen raya, dan sekaligus sebagai ajang untuk bersilaturahmi dengan masyarakat dengan mengunjungi makam yang berada diatas gunung yang berada dikawasan adat dengan melakukan berbagai macam ritual seperti salah satunya yang sering dilakukan yakni menre bulu’ dengan melepas berbagai hewan peliharaan dengan makna mempersembahkan atau melepas sebagai simbol bahwa pada ratusan tahun lalu masyarakat adat mengenal yang namanya prosesi pemakaman dengan cara dikubur, dibakar, digantung dan dihanyutkan disungai,” ubngkapnya.
Foto : Plt Sekda saat disambut dikawasan adat Karampuang.
Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Sinjai, Drs. Akbar mukmin yang ditemui mengaku, sangat mengapresiasi kegiatan tahunan ini karena menurutnya budaya yang diyakini menjadi cikal bakal lahirnya Sinjai, ini mampu memberikan kesan tersendiri dengan hadirnya wisatawan yang mampu menjadi nilai jual pesta adat ini dikenal di seluruh Indonesia maupun diluar negeri.
“Dari pemerintah daerah sendiri selalu mendukung pesta adat ini, karena ini adalah salah satu kekayaan Sinjai dari segi budaya, sehingga melalui kegiatan ini mampu memberikan sedikit penegtahuan bagi pelancong yang ingin mengenal lebih jaug seperti apa itu adat Karampuang. Bentuk perhatian kami selalu memfasilitasi kegiatan pesta adat ini,” kuncinya.
Dalam kegiatan tersebut salah satu atraksi ritual yang ditampilkan yaitu Mappadekko. Adalah ritual penyambutan tamu yang datang, dengan menggunakan kayu yang bentuknya mirip balok atau penumbuk (Alu) sebagai pemukulnya dan kayu yang sudah diberi lubang (Palungeng) yang kemudian dipukul hingga menghasilkan bunyi layaknya nada musik.
Kegiatan pesta adat ini juga dihadiri oleh anggota Forkompimda, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para Camat, para Kepala Desa/Kelurahan dan dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat. (*)
Editor : A. Mirza.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.