KABARSINJAI.COM, Sinjai – Ribuan masyarakat Desa Saotanre, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabuapten Sinjai, Sulawesi Selatan masuk kehutan melakukan perburuan hama Babi atau Marrengeng, Minggu (04/11).
Perburuan hama babi dengan menggunakan tombak tersebut sudah menjadi tradisi bagi masyarakat setempat setiap tahunnya.
Kepala Desa Saotanre Sinjai Tengah, Sulaiman mengatakan, kegiatan berburu hama Babi ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya dengan melibatkan sejumlah komunitas di 4 Kecamatan seperti Kecamatan Sinjai Tengah, Sinjai Barat, Sinjai Borong dan Sinjai Selatan.
“Hama Babi ini kan merusak tanaman pertanian dan lahan pertanian bahkan sudah sampai di pemukiman warga,” katanya.
Dikatakan, aktivitas berburu hama babi ini dilakukan dengan cara menghalau Babi dari berbagai gunung. Kegiatan perburuan ini juga dilaksanakan di waktu musim tertentu pada saat dimusim kemarau, alasannya agar perburuan hama Babi mudah dilakukan.
Baca juga ;
– Bupati Lantik Pengurus PKK dan Dekranasda Sinjai
– IWO Sinjai Rencana Bedah Kanal Dalam Kota
“Karena kalau dilakukan di musim hujan akan sulit karena selain becek medannya juga licin apalagi di gunung-gunung,” sambungnya.
Sementara itu, Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa, mengaku mengapresiasi perburuan hama Babi ini. Ia berencana bakal mengagendakan kegiatan berburu ini secara rutin setiap bulannya dengan melibatkan PERBAKIN dan Polri agar para petani merasa aman, nyaman, dan tenang dalam bertani tanpa gangguan Hama Babi.
“Ini sangat luar biasa karena dihadiri ribuan masyarakat, kami sangat mendukung juga sebab ini salah satu program kita kedepan agar para petani berhasil yang berujung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tandasnya.
Kegiatan berburu Hama Babi ini turut dihadiri Wakil Bupati Sinjai Andi Kartini Ottong, Kapolres Sinjai AKBP Sebpril Sesa, Dandim 1424 Sinjai Letkol Inf. Oo Sahrojat, Kadis Kominfo dan Persandian H. Firdaus, Kadis Peternakan dan Keswan Sinjai drh. Aminuddin Zainuddin, Kabag Humas Syabir Syur, Kapolsek Sinjai Tengah, Camat Sinjai Tengah, serta masyarakat setempat. (Adi)
Editor / Riswan