Soal Kelangkaan Solar yang Makin Meresahkan Warga, Ini Langkah Disperindag Sinjai


KABARSINJAI.COM, Sinjai –  Sudah beberapa pekan belakangan ini, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar masih langka.

Tak hanya di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, namun kelangkaan itu juga terjadi pada daerah lain.

Menyikapi kelangakaan solar yang kian meresahkan warga ini, Dinas Perindustrian, Perdangan (Disperindag) dan ESDM Sinjai angkat bicara.

Menurut Andi Baso Mangunrawa, kelangkaan BBM jenis solar subsidi ini disebabkan karena adanya lonjakan pemakaian bagi konsumen. Sementara kata dia, kuota pertamina untuk daerah sinjai tidak bertambah.

“Jadi salah satu penyebabnya, adanya lonjakan pemakaian hingga membuat ketersediaan stok kita berkurang atau tidak mencukupi”, Ujarnya.

Saat ini, pihaknya telah melakukan upaya dengan melayangkan surat ke Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi SulSel untuk menyikapi terkait kelangkaan BBM jenis solar tersebut.

“Itu sudah kita sampaikan, dan tentunya telah ditindaklanjuti oleh Gubernur SulSel dengan meminta kepada Badan Pengatur Hilir Migas (BPJ Migas) untuk segera menambah kuota SulSel secara keseluruhan guna mengatisipasi lonjakan permintaan konsumen hingga akhir desember 2019”, Katanya.

Dijelaskan, setelah adanya permintaan tambahan itu, barulah akan dibagi ke semua daerah guna menutupi kekurangan atau mengantisipasi lanjakan permintaan konsumen  hingga akhir tahun nanti.

Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Disperindag Sinjai ini menyebutkan kuota/alokasi total solar untuk Sinjai tahun 2019 sebanyak 12.515 Kilo liter (KL), dengan yang sudah terealisasi sampai dengan oktober adalah sebanyak 9. 223 KL atau 9.222.952,3 liter.

Selain itu, pihaknya juga telah meminta ke Pertamina agar suplay kuota BBM jenis solar untuk sinjai tahun 2020 ditambah untuk mengantisipasi lonjakan permintaan masyarakat seperti yang terjadi sekarang ini.

“Kita juga sudah menyampaikan agar kuota solar sinjai tahun depan ditambah menjadi 13.650 KL dari kuota tahun 2019 hanya 12.515 KL. Begitupun BBM jenis Premiun hingga 18.000 Kl, dari kuota tahun ini hanya 16.680 KL”, Sambung Andi Baso.

Ia berharap bagi seluruh konsumen, baik industri rumah tangga, usaha mikro, usaha pertanian, usaha perikanan, transportasi dan pelayanan umum lainnya untuk bersabar dengan kelangkaan solar yang masih terjadi hingga saat ini. (clk)

Editor / Bahar