Tanah Bergerak Ancam Keselamatan Warga Botolempangan, 21 Rumah Rusak

KABARSINJAI – Intensitas hujan yang tinggi di Kabupaten Sinjai, khususnya di daerah rawan longsor di Kecamatan Sinjai Borong dan Barat mengakibatkan sejumlah rumah rusak berat dan ringan.

Di Kecamatan Sinjai Barat, bencana tanah bergerak atau pergeseran tanah merusak sejumlah rumah warga, di Dusun Ambi, Desa Botolempangan, Selasa (16/4/2024) lalu.

Informasi dan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai, per tanggal 18 April 2024, total 21 unit rumah rusak ringan dan berat.

Selain itu, satu buah masjid rusak sedang dan jalan poros Sinjai – Gowa atau jalan provinsi sepanjang 1 Kilometer (KM) rusak. Akibat tanah bergerak.

Sebelumnya, kondisi tersebut juga terjadi di tahun 2023 lalu, namun dampak yang ditimbulkan dari pergerakan tanah di dusun tersebut lebih parah tahun ini.

Informasi terbaru bencana tanah bergerak ini pun telah dilaporkan ke Pusdalops Provinsi dan BNPB, serta mengimbau masyarakat, khusus yang berada pada wilayah retakan dan pergeseran tanah agar tetap waspada dan segera melakukan evakuasi mandiri jika terdapat potensi ancaman pada saat curah hujan tinggi.

Sebelumnya diberitakan Pj Bupati Sinjai T.R Fahsul Falah, Rabu (17/4/2024), meninjau lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Bonto Katute, Kecamatan Sinjai Borong.

Orang nomor satu di Kabupaten Sinjai, ini juga menyerahkan sejumlah bantuan logistik kepada warga terdampak sebagai bentuk kepedulian pemerintah.

“Ini bukan hanya terjadi tanah longsor, tapi juga tanah bergerak. Tadi kita sudah laporkan kepada bapak Pj Gubernur karena ini adalah ruas jalan provinsi dan ini masih dalam pengerjaan. Walaupun ini jalan provinsi, kita sudah bantu dengan mengambil antisipasi dengan memindahkan warga yang bermukim di sekitar lokasi longsor,” jelasnya. (*)