KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Tim investigasi tim dari Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) akhirnya menarik kesimpulan terkait informasi banyaknya Kematian Ayam karena disebabkan vaksin adalah tidak benar.
Fungsional Medik Vetriner Muda Direktorat Kesehatan Hewan Kementan RI, drh. Yunita Widayati yang memimpin tim investigasi, mengungkapkan jika ayam mati disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya management pemeliharaan ayam yang tidak baik.
Baca Juga: Kementan RI Turunkan Tim Investigasi Soal Bantuan Ayam Dari ‘Program Bekerja’
” Dari hasil investigasi dan hasil interview kami dengan peternak, informasi penyebab ayam mati karena vaksin itu tidak benar. Contohnya saja kalau ayam di vaksin dan langsung di lempar itu menyalahi prosedur karena ayam bisa stress dan mengakibatkan kematian,” kata Yunita usai melakukan investigasi di salah satu kandang peternak di Desa Kampala Kecamatan Sinjai Timur, Selasa (15/1/2019).
Selain management pemeliharaan ayam, Yunita menambahkan faktor lain yang dapat menyebabkan kematian adalah penerapan biosecurity yang tidak tepat dan kondisi kandang yang tidak sesuai dengan jumlah ayam yang dipelihara (melebihi kapasitas kandang).
” Bayangkan kalau kandang hanya bisa menampung 300 ekor ayam malah diisi 1000 ekor ayam pasti akan sesak dan terinjak-injak,” Sambung Yunita.
Baca Juga: Patut Diapresiasi, Pola Bripka Amrullah Lakukan Pendekatan Dengan Petani di Sinjai Timur
Dengan kejadian ini, kata Dia, peternak menginginkan terbentuknya Asosiasi Peternak di Kabupaten yang tujuannya sebagai wadah bertukar informasi terkait managemen beternak yang baik dan benar. ” Asosiasi ini didampingi oleh petugas Dinas setempat dalam pendampingan vaksinasi jika dibutuhkan,” jelasnya.
Dalam investigasi ini, Yunita didampingi perwakilan Dinas Peternakan Provinsi Sulsel, DPKH Sinjai, BBPMSOH gn. Sindur dan Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros.
(Adi)
Editor/Bahar.