KABARSINJAI.COM, – Polemik Vaksin Measelas dan Rubella (MR) masih menjadi perbincangan masyarakat di Nusantara, terlebih bagi orangtua khususnya di Kabupaten Sinjai Selawesi Selatan.
Bahkan vaksin MR ini melahirkan asumsi yang dinilai tidak benar adanya, seperti informasi di Sinjai yang menyebut bahwa Dinas Pendidikan yang memerintahkan kepada guru untuk melarang murid dan siswanya di sekolah mengikuti vaksin Measelas dan Rubella (MR).
Baca Juga :
– Pro Kontra Vaksin MR, Dinkes Sinjai Tetap Jalankan Imunisasi Sesuai Program Pemerintah
– Banyak Orang Tua Tidak Ingin Anaknya di Vaksin MR, Ini Alasannya
Asumsi tersebut, kini di bantah Kepala Dinas Pendidikan, Drs. H. Syamsuddin Umar. Di hadapan awak media, Syamsuddin Umar menjelaskan jika pihaknya tidak pernah sama sekali melakukan hal tersebut.
Menurut pengakuannya, dirinya hanya memerintahkan kepada guru – guru di sekolah agar tidak memaksa anak murid dan siswa jika ada yang menolak untuk di vaksin MR.
“Itu sama sekali tidak benar, saya tidak meminta guru untuk melarang tenaga medis di sekolah melakukan vaksin MR,” kata Syamsuddin, Selasa (7/8/2018).
Baca Juga :
– Peserta Perkemahan di Sinjai Mulai Pasang Tenda di Pinggir Lapangan Stadion Mini
– Latihan Diterik Panas Matahari, Srikandi Gerak Jalan Indah Kemenag Sinjai Siap Tampil Maksimal
Alasan untuk tidak memaksa para murid dan siswan ikut vaksin, kata Syamsuddin, karena program tersebut belum mendapatkan sertifikat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Jadi guru hanya diharapkan memfasilitasi antara tenaga medis ke sekolah dengan siswa untuk melakukan vaksin, selebihnya mau atau tidak itu urusan siswa dan orangtua,” jelasnya.
Sementara Informasi yang dihimpun petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) di Sinjai hingga hari ini terus melakukan kegiatan vaksin MR kepada murid dan siswa di sejumlah sekolah di Sinjai. (Clk)
Editor/ Irawan.