KABARSINJAI – Budidaya bawang merah ternyata tidak mudah. Banyak hal yang harus diperhatikan, apalagi menjelang musim penghujan. Sama seperti di Kecamatan Sinjai Barat, yang saat ini sudah mulai turun hujan.
Koordinasi Penyuluh Pertanian Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Sinjai Barat, Rahman, pengembangan bawang merah di kecamatan Sinjai Barat memang telah dilakukan sejak lama, namun untuk varietas Thailand Nganjuk (Tajuk) baru dilakukan tahun ini.
Total ada sebanyak 20 hektare lahan yang menjadi pusat pengembangan tanaman Hortikultura ini di Kelurahan Balakia, Kecamatan Sinjai Barat.
Namun kata Rahman, pengembangan bawang merah harus terus diperhatikan, layaknya sedang mengasuh bayi. Ada banyak pantangan yang harus diantisipasi agar tanaman bawang tidak mudah terserang penyakit Alternaria.
Yang paling rawan itu kata dia, istilah krisis 1 diusia tanaman 1 bulan. Tanaman bawang merah harus bebas dari percikan embun atau air hujan pada daun sebelum terkena paparan sinar matahari.
“Ini yang harus diperhatikan jangan sampai embun masih ada di daun dan terkena matahari. Itu akan mengakibatkan risiko tanaman bawang terkena penyakit,” pungkasnya, Minggu (19/11).
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya melakukan pendampingan kepada petani dengan menyarankan menerapkan teknologi sungkup. Penerapan sungkup mulai dilakukan menjelang magrib agar tanaman bawang tidak terkena embun.
Upaya lainnya yang dilakukan oleh penyuluh adalah memberikan pemahaman agar petani sudah berada di lahan sebelum matahari terbit untuk mengecek dan memastikan tanaman bawang bebas dari embun atau air hujan.
“Kita lakukan pendampingan dan pembinaan kepada petani kalau perlu setelah salat subuh, mereka sudah berada di lahan mereka melihat tanaman bawang mereka menjatuhkan embun atau air hujan yang menempel pada daun,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Sinjai, H. Kamaruddin melakukan penanaman perdana komoditi Bawang Merah di Kelurahan Balakia, Kecamatan Sinjai Barat, Sabtu (18/11) sore.
Komoditi bawang merah yang ditanam ini adalah varietas Tajuk merupakan Bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) RI dan menyentuh tiga kelompok tani di Kelurahan Balakia.
“Jadi bawang merah yang kita tanam ini bantuan tahap II 2023 dari Kementan yang disalurkan ke 3 kelompok petani melalui Pemkab Sinjai, yakni DTPHP Sinjai,” pungkasnya.
Selain benih, Kamaruddin juga menegaskan bakal memberikan bantuan berupa pupuk organik serta pendampingan hingga budidaya bawang merah tersebut berhasil. (*)