KABARSINJAI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal turun dan menindaklanjuti kejadian Siswa SD Negeri 3 Balangnipa, Kabupaten Sinjai bernama Ozil Rajendra (8) mengalami demam, muntah hingga kakinya tak mampu digerakkan dan berjalan usai menerima Vaksin Polio di sekolahnya.
Demikian diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Muhammad Yusri Yunus saat dikonfirmasi awak media, Minggu (4/8/2024).
Yusri Yunus mengaku telah mengetahui kejadian tersebut sejak beberapa hari yang lalu. Menurutnya, kasus yang dialami Siswa SD di Sinjai merupakan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Makanya, dalam waktu dekat ini tim Komda KIPI Dinkes Provinsi Sulsel akan segera turun yang terdiri dari dokter Spesial Anak bekerjasama dengan Dinkes Sinjai dan Puskesmas untuk mengecek kondisi Anak SD tersebut.
“InsyaAllah, pekan depan Tim Komda KIPI akan turun soal kejadian yang dialami anak SD di Sinjai yang tak mampu berjalan usai Vaksin Polio,” ungkapnya.
Ditanya apakah ada kasus sebelumnya anak tak mampu berjalan usai vaksin polio? Yusri Yunus belum bisa memastikan terkait hal tersebut tetapi pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu.
“Mengenai kejadian ikutan setelah vaksin itu biasa terjadi namun kita sudah antisipasi semua. Sebenarnya ada kasus pernah terjadi tetapi kasusnya bervariasi namun semuanya kita bisa tangani sepanjang kerjasama yang baik antar semua pihak,” ungkapnya.
Yusri Yunus menambahkan bahwa kejadian ini Sudah terlapor sejak beberapa hari yang lalu dan sdh kita lakukan koordinasi dengan Dinkes Sinjai.
Selain itu dokter Spesialis Anak pun sudah pernah datang melihat langsung pasiennya dan mekanisme pelaporan seperti terintegrasi karena sudah pake sistem jadi kita dalam penanganan cepat.
Untuk kondisi kesehatan Anak SD tersebut, sudah banyak peningkatan dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh pihak Dinkes dan PKM.
“Yang pastinya, Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan terus melakukan pengawasan dan pemantauan dalam meminimalisir kejadian pasca imunisasi atau Vaksin Polio,” Demikian kata Yusri Yunus. (*)