KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Kenaikan harga minyak goreng curah dan kemasan sudah berlangsung sejak beberapa Minggu belakangan ini.
Demikian diungkapkan salah seorang pedagang, H Sukardi saat ditemui di kiosnya di Jalan Syarif Al-Qadri, Kelurahan Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara, Selasa (9/11/2021)
Dengan kondisi ini membuat konsumen ikut mengeluh dengan kenaikan harga minyak goreng yang cukup signifikan.
Seperti misalnya, harga minyak goreng curah dari harga Rp11.000 menjadi Rp14.000 per liter, sedang harga minyak goreng kemasan paling murah Rp17.000 per liternya.
BACA JUGA: Tidak Berkutik, Dua Warga Sinjai Utara Diringkus Polisi Gegara Barang Haram
“Memang sudah lama naik harganya ini minyak goreng baik curah maupun kemasan. Kenaikannya mulai Rp3.000-Rp5.000 per liternya,” ungkap H Sukardi.
Lonjakan harga ini, lanjut Sukardi, juga berdampak pada entitas pembelian konsumen terhadap minyak goreng.
“Sangat berdampak, semuanya mengeluh hingga entitas pembelian yang biasanya 10 liter dikurangi menjadi 5 liter, tapi mau di apa masyarakat hanya pasrah karena minyak goreng adalah kebutuhan pokok,” jelasnya.
Terpisah, Kadis Perindustrian perdagangan (Perindag) dan ESDM melalui Kepala Seksi pengadaan dan penyaluran, Burhanuddin yang dikonfirmasi membeberkan lonjakan harga minyak goreng tidak hanya terjadi di Kabupaten Sinjai, namun kenaikan harga berlaku nasional.
Burhanuddin menjelaskan, lonjakan kenaikan harga minyak goreng berskala nasional ini karena tingginya harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
“Jadi kenaikannya ini bersifat nasional tidak hanya di Sinjai yang mengalami lonjakan, di daerah lain juga naik karena memang sifatnya mengglobal tergantung harga minyak sawit,” ungkapnya.
Tingginya harga tersebut, kata dia juga berdampak pada tingginya biaya distribusi dari satu tempat ke tempat yang lain.
BACA JUGA: Fenomena ‘La Nina’, BPBD Ungkap Wilayah Potensi Bencana di Sinjai
Sebagai contoh harga minyak goreng antara Sinjai dan Kabupaten Gowa pasti berbeda karena jarak sewa distribusi minyak goreng yang berbeda.
Kendati mengalami lonjakan, Burhanuddin menjamin stok minyak goreng di Kabupaten Sinjai aman dan terkendali, sebab pihaknya intens melakukan pengawasan ditingkat penyalur dan pengecer agar tidak terjadi kelangkaan.
“Kita intens, jadi kalau persoalan kelangkaan, Alhamdulillah masih aman di kabupaten Sinjai,” jelasnya. (Ay)