KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai, siap menyambut tim penilai atau visitasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.
Kesiapan menyambut tim penilai itu, menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Sinjai Drs Yuhadi Samad juga telah dibahas dalam pertemuan dengan pemerintah kecamatan, desa hingga pengelola desa wisata Barania di kantor Desa setempat, Kamis (12/5)
Pertemuan yang dirangkaikan dengan kunjungan lokasi objek wisata Kampung Galung itu dihadiri Asisten Administrasi Umum Setdakab Sinjai, Haerani Dahlan, Kabag Ekonomi Andi Mandasini Saleh, Camat Sinjai Barat A. Nasrun serta pemerintah desa setempat.
Menurut Yuhadi, hal yang paling penting yang perlu menjadi perhatian adalah antusias masyarakat yang diharapkan mampu menyambut ini sebagai pelecut atau sebuah peluang untuk semakin memunculkan potensi desa.
“Kalau dulu kita menganggap hanya kampung Galung satu-satunya yang bisa diandalkan akan tetapi setelah dieksplorasi ternyata banyak potensi lain yang bisa mendukung keberlangsungan desa wisata ini,” katanya.
BACA JUGA
Bupati ASA Apresiasi Kerja Keras Tim SAR Gabungan, Warga Terseret Arus Sungai Akhirnya Ditemukan
Meski jadwal kedatangan tim penilai dijadwalkan Mei – Agustus 2022 mendatang, namun persiapan awal kini telah dilakukan dengan harapan bisa memaksimalkan potensi yang ada.
“Tentu dengan mempersiapkan dari awal maka akan semakin maksimal yang akan kita bisa lakukan sambil menunggu kedatangan tim penilai. Intinya kita siap,” jelasnya.
Sebelumnya Desa Barania menjadi satu dari 50 desa wisata terbaik dalam ajang ADWI 2022. Ajang ini diikuti 3.419 desa dari 34 Provinsi.
BACA JUGA
Pohon Besar dan Tiang Listrik Tumbang, Poros Sinjai – Malino Terputus Sementara
Rencananya visitasi kurasi 50 besar akan dilakukan langsung Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.
Adapun kategori penilaian diantaranya daya tarik pengunjung, home stay, Souvernir, digital dan kreatif, toilet umum, kelembagaan desa wisata, Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE). (hms)