KABARSINJAI – Petugas keagamaan di Kabupaten Sinjai bersyukur, lantaran insentif yang telah lama dinanti sudah cair dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai.
Salah seorang petugas keagamaan menyampaikan hal itu. Rawatiah seorang guru mengaji dari Kelurahan Biringere kecamatan Sinjai Utara.
Rasa syukurnya itu diungkapkan Rawatiah usai melakukan pencairan insentif melalui mobil kas keliling Bank Sulselbar Cabang Sinjai, Kamis (26/10).
“Alhamdulillah sudah cair dan sudah saya terima, jumlahnya Rp600 ribu,” ucap Rawatiah yang juga warga Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara.
Menurut Rawatiah, insentif tersebut sangatlah membantu untuk memenuhi kebutuhan pokok bersama keluarganya. “Ini saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dirumah, dan lainnya,” jelasnya.
Terpisah Sulkifli dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdakab Sinjai, membenarkan jika insentif keagamaan sudah bisa dicairkan melalui Bank Sulselbar Sinjai, namun secara bertahap.
Untuk hari ini adalah kecamatan Sinjai Utara, dimana total petugas keagamaan yang berhak atas insentif ini di Kecamatan Sinjai Utara sebanyak 356 orang, yang terdiri dari Imam masjid/kelurahan 89 orang, Riayah 83 orang, Muadzin 80 orang, Penjaga makam 1 orang, Penyelenggara Jenazah 12 orang, serta Guru mengaji 91 orang.
“Penyaluran insentif triwulan kedua, ini dilakukan bertahap di setiap kecamatan. Jadi kita akan gilir bekerjasama dengan Mobil kas keliling Bank Sulselbar untuk menjangkau seluruh petugas keagamaan di kecamatan,” pungkasnya.
Dari jadwal penyaluran insentif triwulan kedua tahun 2023, Jumat (27/10) besok akan disalurkan untuk petugas keagamaan di kecamatan Bulupoddo.
Sementara total petugas keagamaan sembilan kecamatan yang menerima insentif tiap tahun sebanyak 3.209 orang yang terdiri dari 800 guru mengaji, 720 imam masjid, 720 petugas riayah, 80 imam desa/kelurahan, 720 muadzin, 160 penyelenggara jenazah dan 9 petugas penjaga makam.
Dari total 3.209 penerima, Pemkab Sinjai mengalokasikan anggaran sebesar Rp5.770.800.000, dengan harapan dapat memberikan perhatian kepada petugas keagamaan dalam mewujudkan Sinjai sebagai Bumi Panrita Kitta’. (*)