Kabarsinjai.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 tinggal hitungan bulan, Sosial media (Sosmed) sebagai perangkat penyampaian informasi saat ini banyak digunakan untuk saling menghujat, bahkan digunakan sebagai media untuk melakukan kampanye hitam (Black Campain) dalam Pilkada 2018 yang dapat memecah persatuan dan kesatuan.
Menurut Juru Bicara (Jubir) Sabirin Yahya – Andi Mahyanto Massarappi (SAYAMM), Arfian Hadi Saputra kepada kabarsinjai.com menjelaskan bahwa penggunaan Sosmed saat ini harus disikapi dengan bijak agar tidak terjadi hal-hal yang dapat membuat gaduh masyarakat.
” Untuk itu saya menghimbau kepada saudara dan saudariku yang tergabung dalam tim pemenangan atau tim sukses para bakal calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati untuk tidak saling menghujat satu sama lain. Marilah kita tetap saling menghargai dalam berkompetisi, karena untuk apa kompetisi dilakukan kalau hanya melahirkan perpecahan dan pertikaian bagi rakyat. Persatuan dan kesatuan itu adalah segala-galanya dan itu yang harus kita utamakan,” kata Arfian melalui via Celulernya. Senin, (15/01/2018).
Lebih lanjut dikatakan bahwa politik itu sifatnya sementara, sehingga yang diperlukan saat ini bukanlah perpecahan melainkan berdemokrasi secara sehat melalui adu gagasan, visi dan misi dalam meyakinkan masyarakat untuk memilih pasangan calon.
” Jangan lupa pada somboyan kedaerahan yang sudah turun temurun menjadi subtansi dan melekat pada karakter kita masyarakat Sinjai. “Sisappareng deceng te sisappareng ja, malilu sipakainge, rebba sipatokkong, mali siparappe”. Jangan karena momentum demokrasi ini kita mau bercerai berai. Mari berpilkada damai dan berdemokrasi santun untuk Sinjai yang lebih baik lagi,” tandas Arfian.
Editor : A. Mirza.