KABARSINJAI.COM, Sinjai – Sebanyak 5 pohon bungai bangkai ditemukan di Kebun Cengkih milik warga, tepatnya di Dusun Koro, Desa Tellulimpoe, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Bunga jenis Amorphophallus Paeoniifolius ini pertama kali ditemukan oleh Fahrul, seorang murid Sekolah Dasar (SD) yang kebetulan melintas diarea kebun pamannya, Minggu (08/12).
Ia kaget melihat bunga berwarna ungu yang mengeluarkan bau yang sangat menyengat. Karena penasaran Fahrul kemudian menceritakan temuannya kepada rekannya, Malik Fajar.
Bersama Malik yang merupakan siswa SMA Negeri 9 Tellulimpoe, Fahrul kembali mendatangi area kebun tempat tumbuhnya bunga bangkai minggu sore.
“Sebelumnya, tidak tahu kalau itu bunga bangkai, jumlahnya ada lima pak, karena penasaran saya kesini lagi minggu sorenya”, Ungkap Fahrul penemu bunga bangkai tersebut, Senin (09/12) sore.
Setelah melihat secara langsung, Malik memastikan bahwa bunga yang ditemukan Fahrul merupakan bunga bangkai seperti yang dipelajarinya di bangku sekolah.
Meski Malik sempat mengira bunga ini adalah Raflesia Arnold, namun belakangan diketahui, bunga yang ditemukan itu jenis Amorphophallus Paeoniifolius yang merupakan Famili Araceae.
Ia pun mengabadikan bunga yang baru dilihatnya ini dengan menggunakan telepon pintarnya, lalu mempostingnya di Akun Media Sosiali (Medsos) miliknya, pada minggu malam.
“Jadi saya foto kemudian share di akun facebook saya, tak lama kemudian ditanggapi oleh guru saya dan mempertanyakan keberadaannya”, Kata Malik Fajar, pelajar asal Tellulimpoe Sinjai.
Dari 5 pohon bunga bangkai yang ditemukan pelajar, dua diantaranya masih tampak mekar pada senin sore, sementara 3 bunga lainnya sudah terlihat layu dan mulai mengering.
Dari pantauan media ini, satu bunga bangkai yang sedang mekar tingginya 30 cm dengan diameter 25 cm. Disekitarnya juga ditemukan 8 kucup bunga bangkai yang masih kecil-kecil.
Lokasi penemuan bunga ini berjarak kurang lebih 500 Meter dari pemukiman warga, namun menurut Malik Fajar, warga sekitar tidak tahu bila bunga ini merupakan Amorphophallus Paeoniifolius, sehingga keberadaannya kurang menyedot perhatian, bahkan ada yang menganggapnya sebagai hama pengganggu tanaman.
“Masyarakat itu mengiranya hama karena baunya busuk, dianggap tidak ada gunanya, tapi saya pelajari di IPA bahwa tumbuhan ini tergolong langka, seperti itu, dan tidak semua tanah dia bisa tumbuh“, Sambung Malik Fajar.
Bunga bangkai Amorphophallus Paeoniifolius memiliki ciri antara lain, rupa bunga berwarna merah coklatan dengan bentuk kuncup semu ungu serta mengeluarkan bau tidak sedap.
Fahrul dan Malik berharap, 8 kuncup bunga bangkai yang ditemukan masih kecil-kecil, juga dapat tumbuh dan mekar dengan ukuran maksimal sebelum layu.
Pasalnya, pertumbuhan bunga bangkai memang diketahui tak pernah bertahan lama. (Mc*)
Editor / Bahar
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.