KABARSINJAI – Gempa bumi Magnitudo 6,1 mengguncang wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (24/3).
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono menegaskan
hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,8.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,91 derajat Lintang Selatan dan 122,12 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 128 Km arah Tenggara Ende, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 41 km.
Daryono menegaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif dasar laut.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik ,” kata Daryono dalam siaran persnya.
Sebagaimana tercatat, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Ende dengan skala intensitas IV MMI, daerah Larantuka, Waingapu dengan skala intensitas III-IV MMI daerah Bajawa, Maumere dengan skala intensitas III MMI, Daerah Sabu dengan skala intensitas II-III MMI dan daerah Bima dengan skala intensitas II MMI.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami,” ungkap Daryono. Adapun hingga pukul 10.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan
Sementara, himbauan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tandas Daryono.