KABARSINJAI –– Sosok pemimpin yang dinanti masyarakat Sinjai adalah sosok pemimpin yang cendekiawan. Figur tersebut dinilai sangat cocok untuk memimpin Bumi Panrita Kitta’ sebutan daerah Kabupaten Sinjai lima tahun kedepan.
Ahmad salah seorang warga Kecamatan Sinjai Timur, mengungkapkan Kabupaten Sinjai membutuhkan pemimpin berjiwa cendikiawan yang memiliki filosofi kemimpinan dan paham falsafah kedaerahan yang bijaksana serta tidak menitik beratkan sisi lain dalam mengambil suatu keputusan. Menurutnya sosok itu ada pada Muzayyin Arif.
“Melihat kondisi saat ini sudah saatnya kita memilih pemimpin yang bisa membawa daerah Sinjai agar lebih baik kedepannya karena satu daerah bisa membawa masyarakatnya semakin sejahtera jika pemimpinnya amanah dan memiliki rasa tanggung jawab serta paham filosofi kepemimpinan dan itu menurutku dimiki oleh sosok Muzayyin Arif,” pungkasnya, Kamis (11/7/2024).
Ia menjelaskan bahwa tidak cukup hanya dengan bekal keilmuan yang agamis tetapi juga butuh pengalaman kepemimpinan untuk memutuskan satu keputusan di setiap keorganisasian untuk mencapai visi dan misi yang dibutuhkan masyarakat mada umumnya.
“Selain agamis sosok Musayyin ini memiliki pengalaman yang berpuluhan tahun di organisasi dan bahkan sekarang masih aktif dan terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Sulsel dan mandiri serta memiliki banyak organisasi besar yang bertaraf internasional serta usaha sendiri,” ungkapnya.
Menurutnya sikap positif yang perlu pemimpin miliki, yaitu jujur, adil, pintar, loyal, dan karismatik. Lima sikap tersebut menurutnya termasuk penting karena menunjang proses kepemimpinan seseorang dalam mengelola dan membawa organisasi mencapai visi tujuan.
“Selain masih muda yang memiliki pengamatan yang tajam terhadap dunia di sekitar mereka Musayyin diharap menjadi Bupati Sinjai,” katanya.
Diketahui secara ilmiah sosok cendekiawan memiliki sifat analitis dan metodis. Jadi, bagaimana tepatnya mereka memimpin tim dengan amanah serta mudah mencapai tujuan dengan baik.
Seperti halnya yang disampaikan oleh mantan ketua Mahkamah Konstitusi yang juga akademisi serta politikus menjelaskan bahwa hadirnya kepemimpinan cendekiawan menunjukkan kepada kaum muda bahwa selama ini bisa memimpin dan berpikiran sama yang ingin membangun dunia yang damai, inklusif, serta berkelanjutan.
“Peranan cendekiawan sangat diperlukan dalam kemajuan bangsa,” demikian yang diungkapkan oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Moh Mahfud MD yang juga menjabat Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII), saat pelantikan pengurus IKA UII Wilayah Riau di Ballroom Hotel Aryaduta, Pekanbaru.
Dalam pidatonya, Mahfud MD menjelaskan betapa pentingnya peranan seorang cendikiawan untuk mempertahankan keutuhan bangsa ini dan seorang sarjana yang harus bersikap sebagai cendikiawan yang terus peduli terhadap kemajuan bangsa ini.
“Seorang cendekiawan akan selalu berjuang demi bangsa dan masyarakat, ” tegas Mahfud MD. (*)