KABARSINJAI.COM, – Langkah Pemerintah terhadap antisipasi virus corona mendapat tanggapan dari Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM). Pihaknya kecewa terhadap langkah yang dilakukan Pemerintah, yang dinilainya lamban.
Hal ini disampaikan oleh Najih Prastiyo selaku Ketua Umum DPP IMM, Najih Prastiyo di Jakarta, Sabtu (14/3).
Di kutip dari RMOL.ID (14/03/2020), Najih Prastiya mengutarakan “Seharusnya kalau pemerintah tidak banyak berkelit, kita pasti akan lebih siap menghadapi virus corona ini. Bahwa sejak awal pemerintah tidak serius dalam menanggulangi masuknya virus Corona di Indonesia,”
Najih menilai, sejak awal munculnyoaVirus Corona di Wuhan, China, pemerintah dalam hal ini Joko Widodo menganggap seakan-akan hal itu biasa-biasa saja dan tidak butuh penanganan ekstra.
Padahal, sudah seharusnya pemerintah mengambil pelajaran terhadap Negara-negara yang terdampak Virus corona, agar penanganan pencegahan di Indonesia lebih maksimal.
“Saya menganggap pernyataan yang keluar di awal-awal kasus ini muncul, hanya sekedar ‘lip service’ saja. Sama sekali tidak mengambil pelajaran atas apa yang terjadi di Wuhan dan Singapura,” kata Najih Prastiyo.
Selain itu, Najih Prastiyo berharap agar pemerintah mengakui keterbatasan yang dimilikinya dalam melakukan penanganan penanggulangan wabah virus corona. Karena memang fasilitas infrastruktur kesehatan yang di miliki Indonesia sangat minimalis.
Disamping itu, menurutnya Pemerintah tidak boleh menyepelekan terhadap satiap titik-titik masuk Indonesia seperti di bandara dan pelabuhan, bahkan harus dijadikan bahan evaluasi agar penanganan terhadap wabah virus corona lebih maksimal.
“Karena ini menjadi penentu dari masuknya virus Corona ini ke Indonesia, ditambah dengan tingginya kasus impor dari negara luar, seperti yang disampaikan oleh pemerintah,” demikian Najih Prastiyo.
Informasi yang beredar saat ini jumlah pasien positif corona di Indonesia 69 orang, 4 orang meninggal dan 5 orang dinyatakan sembuh.
Sementara jumlah negara yang terkena Virus Corona sebanyak 124 negara. Bahkan covid-19 ini merupakan pandemik atau wabah global sebagaimana yang di tetapkan oleh badan kesehatan dunia (WHO).
Sumber: rmol.id
Editor