KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Satgas TMMD ke 105 Kodim 1424/Sinjai bekerjasama dengan Vertical Rescue Indonesia (VRI) terus mempercepat perbangunan jembatan gantung di Desa Tompobulu Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai.
Jembatan gantung ini akan menghubungkan Desa Tompobulu dengan Desa Bana Kecamatan Bontocani, Kabupaten Sinjai yang menjadi arus lalulintas warga setempat kala beraktivitas.
Kerja-keras Satgas TMMD Kodim 1424/Sinjai dengan VRI akhirnya membuahka hasil signifikan, sehingga sampai dengan hari ketiga pembuatan jembatan gantung, Minggu (28/7/2019), progres pengerjaan yang dicapai sudah 20 persen.
Baca Juga: Bahas Jembatan Penghubung Sinjai-Bone, Kedua Bupati Ini Temui Wagub Sulsel
Komandan Satgas (Dansatgas) TMMD 105 Kodim 1424/Sinjai Letnan Kolonel (Inf) Oo Sahrojat, dalam keterangan persnya menyampaikan, pada hari ini personelnya melaksanakan pembuatan lubang untuk penempatan seling utama.
Dalam rangka mempercepat proses pengerjaan personel Satgas TMMD dan VRI melaksanakan pembagian tugas. Ada yang memotong papan dan kasau untuk lantai jembatan ada juga yang membuat siku penyanggah untuk lantai papan jembatan.
“Untuk pengerjaannya kita juga dibantu oleh warga secara gotong royong,” ujar Dansatgas TMMD.
Keterlibatan warga dalam pembangunan jembatan gantung ini, lanjutnya tidak lain ingin segera pembangunan jembatan rampung sebab memasuki musim hujan, air sungai akan meninggi dan warga dipastikan kesulitan menyebarang jika tidak ada jembatan.
Warga Kampung Balle, Marzuki, Minggu (27/7/2019) mengatakan, untuk menyebrang sementara ini warga bisa turun langsung ke Sungai Tangka karena debit airnya surut karena kemarau.
“Kalau musim hujan, arus air bisa kembali deras. Makanya agar bisa digunakan untuk menyebrang di musim hujan, kami ingin membantu pengerjaannya,” ungkapnya.
Baca Juga: Terjadi Lagi di SulSel, Kakak Adik Kandung Nikah Sedarah dan Sudah Punya 2 Anak, Ini Penyebabnya
Upaya warga yang juga melibatkan para kaum wanita ini tidak lain dengan mengangkut, batu fondasi, dan batu split, dari sungai Tangka ke lokasi pembangunan jembatan di Dusun Balle sejauh 200 meter. Umumnya, para wanita menyiapkan makan yang dibawa dari rumahnya masing masing
Seorang warga Desa bana lainnya, Fatimah mengaku senang bisa ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan jembatan. ia bersama para wanita lain dapat menyiapkan makanan .
“Memang capek sekali. Tapi kami senang bisa ikut membantu. Jembatan ini adalah harapan kami satu-satunya untuk bisa menyebrangi Sungai Tangka,” imbuhnya. (Adi)
Editor/Andis