Profile Takyuddin Masse Di Mata Arum Spink.

KABARSINJAI.COM – Tak banyak yang tahu secara dalam masing – masing profile kandidat Bupati Sinjai pada pilkada 2018 ini. Bukan saja karena keterbatasan APK milik KPU, tapi juga karena ruang sosialisasi yang masih lemah mengjangkau wilayah Sinjai yang cukup luas.

Legislator DPRD Provinsi Sulsel Fraksi Partai NasDem daerah pemilihan V meliputi Bulukumba – Sinjai, memberikan penilaian dan testimoni terhadap usungan NasDem di Sinjai. Ia terkesan pada kandidat nomor urut tiga dan bertagline TAKBIR ini. Berikut testimoninya.

“Mengenalnya sebagai sosok sederhana, menjadi kesan pertama saat mengenalnya untuk kali pertama. Tak ada kesan glamour apalagi hedonist. Kesan elit sebagai seorang pejabat tak nampak. Meski seorang legislator sekaligus kakak kandung Bupati Sidrap, Rusdi Masse, tak membuatnya merasa lebih mulia dari orang lain. Ia tetap bersahaja, sederhana dan selalu tampil apa adanya. Apakah ini subjektifitas saya ? Saya jawab tidak. Beberapa orang yang saya konfirmasi juga menyatakan hal yang sama.

Saya ungkapkan hal ini bukan sebagai pembenaran atas sikap kepalsuan yang biasanya dilakukan kebanyakan orang jika ingin bertarung pada sebuah jabatan. Saya hanya ingin menegaskan inilah “penampakan” asli dari seorang Takyuddin Masse yang saya tahu, jauh sebelum disebut bahwa ia akan bertarung pada pilkada Sinjai 2018.

Siang ini, Jumat (20/4), saya bertemu pada sebuah acara pesta pernikahan di Desa Puncak Sinjai Selatan. Tak lama setelah berbincang, tiba – tiba ia berkata kepada saya, ” Pak Pipink, itumi di sebelah rumahnya Oherku. Di situlah beliau dilahirkan. Tanah ini jadi saksi masa kecil saya di Sinjai. ”

Takyuddin menyebut rumah tersebut punya kenangan yang tak terlupakan. Bukan saja karena tempat sang ayah dilahirkan, tapi juga karena masa perjuangannya selagi belajar banyak terbantu dari keberadaan rumah itu. Sambil penasaran saya memburunya pertanyaan, “Maksudnya bagaimana? ”

” Jika saya sudah tak punya biaya utk bayar SPP dan biaya hidup selama mahasiswa, pulanglah saya ke sini untuk memetik cengkeh lalu menjualnya. Inimi yang dipake untuk bisa meneruskan pendidikan saya, ” jawabnya.

Mendengar jawaban Takyuddin, ada rasa haru bercampur hormat. Jika ia berkarakter pekerja, ternyata karena sejak ia sudah tertempa. Ia sadar bahwa bertarung hidup tak boleh gampang menyerah apalagi mudah kalah.

Jika ia sederhana, karena memang hidup dilaluinya dengan lika-liku. Melewati jurang terjal dan jalan yang berkelok. Jika pun hari ini ia tampil sebagai seorang petarung, itu pun hal yang mengagetkan, karena pertarungan hidup telah dilaluinya sejak ia kecil.

Hari ini, Takyuddin Masse dinobatkan sebagai calon pemimpin Kabupaten Sinjai. Meski banyak meragukannya, tapi saya haqqul yakin fikiran itu salah. Meski saya tetap berprasangka baik bahwa mereka yang meremehkannya, karena semata tak mengenal lebih dalam saja.

Kami berpisah saat kumandan Sholawat telah terdengar di ujung toa Masjid. Kami bergerak serempak untuk menunaikan shalat Jumat. Saya mendoakannya tulus dalam hati untuk kemenangannya. Jika untuk bertarung saja dia berani, maka memwujudkan mimpi-mimpi dan programnya jauh lebih berani lagi. Wallahu A’lam.” (*)

Editor : Irawan.