KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sinjai menggelar pertemuan orientasi manajemen surveilans Gizi Puskesmas Se-Kabupaten Sinjai di aula Wisma Sanjaya, Jumat (29/10/2021)
Kegiatan ini diikuti puluhan peserta yang merupakan tenaga kesehatan (Nakes) gizi yang bertugas di Puskesmas di Kabupaten Sinjai.
Kadis Kesehatan Sinjai, dr Emmy Kartahara Malik, mengatakan tujuan pertemuan ini agar petugas gizi di Puskesmas lebih mengetahui data kinerja dan data masalah gizi, aktif melakukan skrining data kinerja hingga mampu membuat analisis kuadran kinerja dengan masalah gizi serta dapat menyusun Planning of Action untuk intervensi gizi skala mikro.
Hal ini dilakukan agar upaya intervensi penanganan Stunting di Bumi Panrita Kitta’ sebutan daerah Kabupaten Sinjai seperti yang diharapkan dan terus menurun.
BACA JUGA: Direktur LAKPESDAM Sinjai Ajak Pemuda Bangun Bangsa
“Kita harus melakukan ini secara komprehensif, kita tidak boleh tidak tahu atau abai dengan kondisi ini. Semua harus aktif melakukan penanganan maupun pencegahan Stunting,” ungkap dr Emmy sapaan akrabnya.
Sementara itu, Sirajuddin salah satu narasumber dari Poltekes Makassar, dalam pertemuan ini menyampaikan peran penting petugas gizi di Puskesmas dalam intervensi penanganan Stunting.
Menurut dia, petugas gizi harus mampu melakukan rencana intervensi gizi skala mikro di masing masing puskesmas sehingga program intervensinya yang fokus pada sensitif dan spesifik lebih tepat sasaran.
“Jadi dengan pembekalan ini petugas bisa membuat rencana intervensi yang tepat, karena intervensi stunting lama dan harus direncanakan dengan baik sehingga petugas kedepan mampu menentukan skala prioritas desa mana yang duluan,” jelasnya.
BACA JUGA: Bupati Gowa Promosi Doktor, Bupati ASA Beri Selamat
Selain Sirajuddin, hadir sebagai narasumber dalam pertemuan ini adalah Sitti Rahmatiah dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sekadar diketahui dari hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) prevalensi tahun 2018 Kabupaten Sinjai berada di urutan ke- tujuh sebesar 42,2 persen.
Kendati demikian dengan segala upaya yang telah dilakukan Pemkab Sinjai dalam penanganan Stunting, prevalensi Stunting berdasarkan pengukuran stunting hingga Agustus 2021 di Sinjai kini hanya sebesar 8,41 persen. (Ay)