KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Jika curah hujan tinggi, sejumlah titik di daerah perkotaan Kabupaten Sinjai kerap kali dilanda banjir.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai akan membangun sebuah embung di Lingkungan Bontompare Kelurahan Bongki Kecamatan Sinjai Utara.
Rencananya, embung ini seluas 5 hektar yang akan menampung debit air sekitar 20 ribu meter kubik. Fungsinya yaitu untuk menampung air di musim hujan sehingga tidak menggenangi wilayah kota Sinjai.
Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas PUPR Sinjai Andi Syarifuddin kepada media mengungkapkan, detail engineering design (DED) pembangunan embung ini telah rampung dan saat ini dalam tahap pembebasan lahan serta pembuatan dokumen lingkungan.
BACA JUGA: Isteri Bupati ASA Ketuk Pintu Rumah Pasutri Tuna Netra
“Desainnya sudah rampung dan saat ini dalam tahap proses penentuan harga tanah untuk pembebasan lahan warga dengan melibatkan BPN Sinjai. Alhamdulillah respon warga untuk membebaskan lahannya sangat baik, tinggal penentuan harga,” ujarnya saat ditemui. Rabu, (28/04/2021)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021 tentang pengadaan tanah yang baru, lanjut Syarifuddin, sebelum penentuan harga tanah, wajib dibentuk tim penyusun dokumen perencanaan pengadaan tanah.
“Sejauh ini sudah beberapa kami lakukan seperti mengajukan SK dan penelitian daftar nama-nama pemilik lahan serta penyusunan dokumen perencanaan pengadaan tanah tersebut,” jelasnya.
Lebih jauh dikatakan bahwa Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar wilayah sungai Pompengan Jeneberang Makassar telah menyiapkan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk pembangunan embung ini termasuk sarana penunjang lainnya.
BACA JUGA: Waspada! Aksi Penipuan di Sinjai Juga Catut Nama Bupati ASA
“Berdasarkan petunjuk dari Bapak Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) pembangunan embung ini nantinya dilakukan dengan konsep wisata, artinya embung ini juga bisa menjadi tempat wisata dan bersantai bagi masyarakat Sinjai sehingga berbagai fasilitas didalamnya seperti joging track, tempat memancing dan sarana lainnya,” ujarnya.
Jika hujan terus melanda kota Sinjai aliran air yang begitu besar dari atas kemudian langsung turun ke bawah. Dengan adanya embung itu, nantinya air akan ditampung baru kemudian jika kondisi sudah tidak hujan air dilepas ke sungai.
“Jadi ketika hujan deras terus melanda kota Sinjai maka air yang datang dari Gojeng, Tanassang dan Cemmeng akan ditampung di embung ini sehingga tidak lagi akan menggenangi dataran rendah yang ada dibawahnya,” ucapnya.
Selain embung, Dinas PUPR Sinjai juga rencananya akan membangun kolam retensi dengan ukuran 10×20 meter yang fungsinya sama yaitu menampung sementara air hujan.
BACA JUGA: Dorong Transaksi Digital, Pemkab Sinjai Keluarkan Sejumlah Kebijakan
Rencanyanya kolam ini akan dibangun di pelataran parkir Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai jalan Jenderal Sudirman. Hal ini mengingat kawasan tersebut juga merupakan salah satu langganan banjir jika memasuki hujan.
“Jadi dibagian bawah lahan parkiran RSUD Sinjai akan dijadikan kolam retensi. Di kolam ini nantinya akan dipasang pipa menuju ke Sungai Mangottong untuk saluran pembuangan air, jadi air yang ada di kolam retensi akan dipompa untuk dialirkan ke Sungai Mangottong,” kata Sarifuddin.
Untuk pembangunan kolam retensi ini diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp1,5 miliar dan diharapkan berasal dari bantuan keuangan Provinsi Sulsel. (Tim)