2 dari 16 Sapi Mati Mendadak di Sinjai Positif Antraks, Ini Upaya Disnak

KABARSINJAI.COM, Sinjai – Pasca kematian mendadak 12 ternak sapi di Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Sinjai akhirnya mengetahui penyebab pastinya.

Selain terserang penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau lebih lazim dikenal Penyakit Ngorok, dua diantaranya dipastikan mati karena terjangkit virus Antraks.

Hal itu diungkapkan Kepala DPKH Kabupaten Sinjai drh Zainuddin Aminuddin dari hasil uji laboratorium oleh Balai Besar Veteriner (BBvet) Maros yang turun langsung mengambil sampel darah dan kotoran sapi beberapa pekan lalu.

“Setelah keluar, alangkah kagetnya saya kalau hasil Labnya ada dua ekor yang mati karena antraks dan itu positif, lokasinya di Bonto Pale, Kelurahan Samataring”, ujarnya saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Kamis (12/12/2019) sore.

Mengetahui hal itu, Aminuddin tidak tinggal diam. Pihaknya langsung mengambil langkah-langkah pencegahan dengan melakukan penyuntikan antibiotik terhadap ternak sapi di radius 500 meter dari lokasi ternak yang mati akibat antraks,

“Termasuk melakukan vaksinasi antraks terhadap sapi yang berada di radius 500 meter itu”, Sambungnya.

Langkah selanjutnya, dengan memperketat proses distribusi dan penyaluran hewan ternak dari satu daerah ke daerah lain, termasuk juga distribusi hewan ternak dari luar Sinjai yang masuk ke wilayah Bumi Panrita Kitta.

Tujuannya, untuk memproteksi atau mencegah adanya penyebaran penyakit antraks pada hewan ternak yang ada di Sinjai. Selain itu juga sebagai langkah antisipasi peredaran daging hewan ternak yang terjangkit penyakit antraks.

Kemudian melakukan pengawasan ketat di Rumah Potong Hewan (RPH), termasuk di Pasar yang menjual daging sapi guna memastikan daging yang dikonsumsi masyarakat aman.

Sejak bakteri SE menyerang ternak warga beberapa pekan belakangan ini, termasuk  dua ekor diantaranya  positif terserang penyakit antraks, total keseluruhan sapi yang mati sebanyak 16 ekor. Dari jumlah tersebut 4 ekor diantaranya mati di Dusun Baccara, Desa Tongke, Tongke.

“Untuk lebih amannya, para jagal untuk sementara tidak membeli sapi dulu di wilayah kecamatan Sinjai Timur demi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan”, Harapnya. (Adi)

Editor / Bahar