KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Tak henti-hentinya bantuan terus masuk bagaikan air yang mengalir ke daerah berjuluk Bumi Panrita Kitta alias Kabupaten Sinjai.
Bantuan benih jagung hibrida yang berasal dari pemerintah pusat, kembali disuplai ke Sinjai melalui Kementerian Pertanian (Kementan). Jumlahnya terbilang fantastis, yakni sebanyak 27,4 ton untuk lahan seluas 1.831 hektare (ha).
Hal itu ditandai saat Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Sinjai menyerahkan benih jagung hibrida unggul kepada petani dalam rangka mendukung gerakan percepatan tanam jagung.
Kepala Dinas TPHP Sinjai H. Kamaruddin menuturkan, benih tersebut akan didistribusikan untuk 150 kelompok tani di Sinjai yang tersebar di 7 kecamatan, kecuali Pulau Sembilan dan Sinjai Barat.
BACA JUGA: Paripurna DPRD, 7 Ranperda Diserahkan Pemkab Sinjai, Ini Rincian RAPBD 2022
“Kita alokasikan untuk 150 kelompok tani di 7 kecamatan kecuali Pulau Sembilan karena tidak ada lahan disana,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya. Jumat, (29/10/2021)
“Kalau Sinjai Barat tidak dialokasikan karena tahun ini tidak mengusulkan CPCL (Calon Petani dan Calon Lokasi) ke Pusat. Jenis benih ini adalah varietas betras 1 yang memiliki kualitas unggul,” sambung H. Kamaruddin.
Sebelum didistribusikan kepada petani untuk ditanam, benih jagung ini sebelumnya diperiksa terlebih dahulu untuk dilihat kualitasnya oleh Balai Sertifikasi Mutu Benih (BSMB) Provinsi Sulsel.
Adapun benih jagung hibrida ini dialokasikan di Kecamatan Sinjai Utara untuk luas lahan 115 hektar, Tellulimpoe 251 hektar, Sinjai Timur 59 hektar, Sinjai Selatan 30 hektar, Sinjai Tengah 215 hektar, Sinjai Borong 465 hektar dan Bulupoddo seluas 696 hektar.
BACA JUGA: Bawa Bantuan Sembako, Kapolres Sinjai Sambangi Ponpes Nurul Jibal
Menurut Kamaruddin, bantuan alokasi benih jagung hibrida untuk petani di Sinjai tahun ini seyogyanya untuk luas lahan 1.000 hektar, namun berkat petunjuk dari Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) jumlah ini meningkat menjadi 1.831 hektar.
“Awalnya kita mendapatkan alokasi benih jagung dari Kementerian untuk luas lahan 1.000 hektar. Namun dalam diskusi kami bersama pak Bupati beberapa waktu lalu di Bulupoddo, beliau meminta kepada saya untuk ditambah lagi dengan mengusulkan kembali. Alhamdulillah Kementan merespon baik usulan kami sehingga ada tambahan sekitar 800 hektar lebih,” ujarnya.
Penanaman jagung dimulai saat ini untuk periode Oktober – Maret, apalagi kondisi cuaca yang sudah mulai mendukung.
“Kita harapkan benih ini sudah harus tertanam semua paling lambat bulan Desember sehingga akan menambah produksi jagung di tahun 2022 mendatang,” pungkasnya. (Tim)