KABARSINJAI.COM, Makassar, – Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa, memanfaatkan hari liburnya saat mengikuti Lemhanas, untuk menghadiri kegiatan The 4th Eastern Indonesia Australia alumni Gala dinner 2019 di Ballroom Macora 1 The Rindra Hotel Makassar, Sabtu malam (16/11)
Kegiatan yang di prakarsai Kedutaan Besar (Dubes) Australia melalui Konsulat Jenderal Australia di Makassar, dengan mengangkat tema “Celebrating Education and Research Collaboration”, itu dihadiri sekitar 400 alumni Monash University Australia, Se-Indonesia Timur.
Tak terkecuali Andi Seto, yang juga tidam menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mengajak para alumni Australia dan Konjen Australia untuk mempromosikan destinasi wisata Sinjai di acara tersebut.
“Kami di Sinjai telah menyusun sebuah program yang mencakup banyak tantangan dalam mengembangkan destinasi pariwisata. Sama halnya dengan keinginan pemerintah Australia memperkuat hubungan antar masyarakat melalui pariwisata berkelanjutan,” terang Andi Seto.
Hal lain selain sektor pariwisata di bahas masalah pelaksanaan riset para alumni Australia yang pelaksanaannya didukung oleh pemerintah Australia.
Andi Seto yang juga pembicara dalam sebuah diskusi kembali menawarkan agar kabupaten Sinjai kedepannya dapat menjadi daerah percontohan program Revitalising Informal Settlements and their Envireonment (RISE) dari Universitas Monash Australia. Program RISE tersebut bergerak dalam bidang sanitasi dimana hal ini menjadi persoalan di seluruh dunia
“Untuk itu kami selaku Bupati Sinjai berharap agar alumni Australia dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan negara, dan diharapkan agar pertemuan ini bisa menjadi ajang silaturahmi, saling berbagi informasi dan mempersatukan alumni Australia utamanya dalam berkontribusi pada pembangunan bangsa, khususnya di Sulawesi Selatan,” jelasnya.
Sebelumnya, Dubes Australia Mr. HE. Gary Quinlan dalam sambutannya menyampaikan pentingnya para alumni untuk membantu membangun hubungan ekonomi, sosial budaya dan politik antara Australia Indonesia, yang mana hubungan tersebut telah terjalin sebelum kemerdekaan, dan dalam sejarah pemerintah Australia membantu Indonesia dalam perjuangan merebut kemerdekaan.
Di mata Australia berbicara masalah destinasi wisata di Indonesia bukan hal baru. Kedua negara bahkan intens melakukan pertukaran kunjungan Khususnya di sektor kepariwisataan.
Tidak sedikit obyek wisata di Indonesia yang masih menjadi incaran para pelancong luar negeri termasuk Australia, Sejumlah destinasi wisata di Sulawesi Selatan, khususnya di Sinjai terus membuka diri.
Baca Juga: Hilang Kendali, Mobil Xenia di Sinjai Terjun Bebas ke Sawah, Salah Satu Korbannya Balita
Bukan tanpa alasan Kabupaten Sinjai melalui temu alumni Australia, ini bisa menjadi momentum bangkitnya sektor kepariwisataan di bumi Panrita kitta. Buktinya, Konsulat Jenderal Australia di Makassar, Mr. Richard Matthews, kerap kali memuji keindahan alam Sinjai, salah satunya wisata alam mangrove tongke-tongke.
“Masih banyak keindahan alam lainnya yang patut untuk dikunjungi di Kabupaten Sinjai. Makanya lewat pertemuan ini saya ingin mengajak peserta untuk datang ke Sinjai,” pinta Richard Matthews.
Hadir dalam acara tersebut, rektor UIN Alauddin, prof Hamdan Juhannis, Dosen Unhas Prof. Jamaluddin Jompa, alumni Australia asal Sinjai drh. Mappamancu serta ratusan alumni perguruan tinggi Australia se Indonesia timur. (Adv)
Editor/Andis