![](https://i0.wp.com/kabarsinjai.com/wp-content/uploads/2022/10/resiko-menikmati-minuman-mengandung-gula-berlebihan-bagi-anak-anak.jpg?w=1140&ssl=1)
INFO KESEHATAN – Dampak Buruk dari minuman manis sepertinya terus menghantui setiap orang, terutama warga negara Indonesia yang berusia antara anak-anak hingga remaja. Saat ini, berbagai minuman manis sedang menjadi tren dan ladang bisnis baru yang menggiurkan. Bahaya minuman manis bagi anak-anak juga harus diperhatikan, terutama dalam hal produk kemasan. Daripada sering membelikan minuman manis untuk si kecil, lebih baik perbanyak minum air putih atau jus alami yang terbuat dari
jenis buah dan sayur.
Riset konsumsi gula Kementerian Kesehatan Dilaporkan dari pihak Kementerian Kesehatan di lalu Lima tahun lalu, salah satu Riskesdas mengkonfirmasi penelitian yang dilakukan bahwa ada peningkatan penyakit tidak menular di negara kita, termasuk diabetes.
Data yang dirilis oleh Departemen Kesehatan menyarankan sekitar 28,7% penduduk Indonesia mengonsumsi gula, garam, dan lemak di atas batas normal yang dianjurkan. Selain itu, sekitar 61,27% masyarakat dengan rentang usia lebih dari 3 tahun mengonsumsi minuman manis lebih dari sekali sehari. Ini juga merupakan bukti bahwa tingkat kelebihan berat badan/obesitas di kalangan anak muda Indonesia telah meningkat dua kali lipat dalam satu dekade terakhir. Hal ini cukup memprihatinkan karena banyak orang tampaknya mengabaikan bahaya minuman manis baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Bahaya Kesehatan Minuman Bergula Diterbitkan oleh situs CDC, minuman manis tidak hanya berbahaya ketika ditambahkan gula, tetapi juga berbahaya. karena pemanis buatan, aditif seperti dekstrosa, fruktosa, glukosa, sirup jagung fruktosa tinggi, madu, laktosa, sirup malt, maltosa, molase, gula mentah, dan sukrosa.
Sedangkan dari sisi anak-anak, berikut bahaya minuman manis bagi anak yang mengancam kesehatan:
1. Masalah berat badan
Obesitas merupakan salah satu bahaya minuman manis yang tidak bisa dihindari. Kenaikan berat badan yang tidak terkontrol menyebabkan obesitas, yang merupakan awal dari munculnya penyakit lain. Bahaya minuman manis bagi anak juga erat kaitannya dengan obesitas dini. Hindari produk susu atau minuman kemasan dengan terlalu banyak gula.
2. Penyakit jantung
Bahaya minuman manis bagi anak-anak dan orang dewasa lainnya juga berdampak pada kesehatan jantung. Mengkonsumsi terlalu banyak minuman manis dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung. Tak hanya penyakit jantung yang bisa mendekat, ditilik dari laman Healthline, bahaya minuman manis juga bisa menyebabkan trigliserida darah terurai menjadi partikel LDL kecil yang padat. memiliki risiko penyakit jantung 20% lebih tinggi daripada orang yang tidak rutin mengonsumsi minuman manis.
3. Kerusakan gigi
Bahaya minuman manis bagi anak sering terlihat saat giginya rusak. Karena jika Anda sering mengonsumsi minuman manis, bakteri akan tumbuh pada gigi Anda dan merusak email gigi Anda serta membuat gigi Anda mudah berlubang. Tidak hanya minuman manis biasa, minuman soda manis pun tidak baik untuk kesehatan. Soda mengandung asam fosfat dan asam karbonat, yang rentan terhadap kerusakan gigi.
4. Masalah hati
Kelebihan lemak di hati atau liver dapat menyebabkan kerusakan, mencegah hati untuk menjalankan fungsinya secara optimal. Ketika anak-anak atau orang dewasa mengkonsumsi terlalu banyak gula, hati menjadi overdrive dan mengubah fruktosa menjadi lemak. Lemak yang ada dipecah, beberapa di antaranya keluar sebagai trigliserida dalam darah dan yang lainnya disimpan di hati, memungkinkan
menumpuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan penyakit hati non-alkohol.
5.Timbulnya diabetes tipe 2
Bahaya minuman manis yang berlebihan dalam tubuh adalah pankreas berhenti memproduksi insulin, yang dibutuhkan tubuh untuk mengirim bahan bakar ke sel-sel tubuh. Yang paling berbahaya adalah konsumsi minuman bersoda secara berlebihan. Sekaleng soda manis setiap hari dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Minuman manis membuat sel-sel tubuh kurang sensitif atau resisten terhadap efek insulin. Kelebihan fruktosa tidak hanya menyebabkan resistensi insulin, tetapi juga peningkatan kronis kadar insulin.
6. Meningkatkan Penumpukan Lemak
Dilansir dari Healthline, bahaya minuman manis, terutama yang mengandung fruktosa, secara signifikan dapat meningkatkan lemak berbahaya di sekitar perut, dan ini sering disebut sebagai lemak visceral, atau lemak perut. Kelebihan lemak perut dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Sebuah penelitian juga dilakukan selama 10 minggu dengan 32 responden dengan kondisi sehat, mereka diminta untuk mengkonsumsi
minuman manis dengan fruktosa atau glukosa. Hasilnya, responden yang mengonsumsi glukosa mengalami peningkatan kulit berminyak.
Sementara itu, responden lain yang mengonsumsi fruktosa ternyata mengalami peningkatan lemak perut yang signifikan. Peningkatan lemak perut sangat berbahaya dan berkaitan erat dengan metabolisme tubuh.