Warga Tegaskan Dukung Pembangunan Bumi Perkemahan Tahura, ini Alasannya

KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Penolakan pembangunan dan penataan Taman Hutan Raya (Tahura) Abdul Latief di Desa Batu Belerang, Kecamatan Sinjai Borong terus bergejolak. Namun disisi lain, gelombang dukungan terhadap pembangunan dan Penataan Tahura juga datang dari masyarakat setempat.

Dukungan atas pembangunan Tahura itu disampaikan langsung puluhan masyarakat Sinjai Borong saat mendatangi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Sinjai, Kamis (10/12/2020)

Perwakilan masyarakat, Andi Darwis dengan tegas mendukung upaya Pemkab Sinjai untuk menghidupkan perputaran ekonomi warga melalui pembangunan dan penataan Tahura Abdul Latif.

“Saya sebagai masyarakat Desa Batu Belerang mengharapkan penataan Tahura tetap untuk dilanjutkan”, ucap Andi Darwis dihadapkan Kadis LHK Sinjai, Ir. Ramlan Hamid yang menerima mereka.

BACA JUGA: Polemik Pembangunan Bumi Perkemahan Tahura, Justru Masyarakat Mendukung

Alasan mendukung pembangunan Tahura, kata Darwis selain karena meningkatkan pendapatan masyarakat setempat, juga memudahkan akses masyarakat ke wilayah tempat wisata dan pendidikan itu.

“Dampak dari pada Tahura di Batu Belerang, kami selaku masyarakat merasakan sekali dampak positifnya seperti akses masuk disana sudah bagus”, sambungnya.

Dengan bagusnya akses jalan, pengunjung atau wisatawan mulai banyak berdatangan ke Tahura Abdul Latief. Hal ini tentu memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat baik dari segi ekonomi dan lainnya.

Darwis pun bersama masyarakat lainnya yakin pembangunan dan penataan kawasan Tahura Abdul Latief, seperti adanya pembangunan bumi perkemahan tidak serta merta dilakukan tanpa ada kajian sebelumnya. Termasuk izin pengelolaan dari Kementerian Lingkungan hidup.

BACA JUGA: DLHK Sebut Lokasi Perkemahan di Kawasan Tahura Abdul Latief Sesuai RPJP

Sebelumnya, dukungan warga terhadap pembangunan dan penataan Tahura Abdul Latief juga disampaikan oleh sejumlah masyarakat Batu Belerang lainnya di ruang Sekda Sinjai, 16 November 2020 lalu.

Alasannya hampir sama karena dengan dibukanya bumi perkemahan tersebut berdampak positif bagi masyarakat. Sebab, lokasi itu berada di tempat wisata andalan Sinjai. Bahkan saat ini beberapa pembangunan infrastruktur juga menyentuh daerah itu. (**)