Burhanuddin menjelaskan, lonjakan kenaikan harga minyak goreng berskala nasional ini karena tingginya harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
“Jadi kenaikannya ini bersifat nasional tidak hanya di Sinjai yang mengalami lonjakan, di daerah lain juga naik karena memang sifatnya mengglobal tergantung harga minyak sawit,” ungkapnya.
Tingginya harga tersebut, kata dia juga berdampak pada tingginya biaya distribusi dari satu tempat ke tempat yang lain.
BACA JUGA: Fenomena ‘La Nina’, BPBD Ungkap Wilayah Potensi Bencana di Sinjai
Sebagai contoh harga minyak goreng antara Sinjai dan Kabupaten Gowa pasti berbeda karena jarak sewa distribusi minyak goreng yang berbeda.
Kendati mengalami lonjakan, Burhanuddin menjamin stok minyak goreng di Kabupaten Sinjai aman dan terkendali, sebab pihaknya intens melakukan pengawasan ditingkat penyalur dan pengecer agar tidak terjadi kelangkaan.
“Kita intens, jadi kalau persoalan kelangkaan, Alhamdulillah masih aman di kabupaten Sinjai,” jelasnya. (Ay)