KABARSINJAI.COM, Sinjai, –– Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA), Dandim 1424 Sinjai Letkol Inf. Sumardi, Kapolres Sinjai AKBP Rachmat Sumekar, mengikuti rapat koordinasi (Rakor) perkembangan Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) terhadap ternak dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, Jumat (19/8).
Rakor yang digelar secara virtual dari Ruang rapat Kantor Gubernur Sulsel, ini turut dihadiri Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sinjai, drh. Charjah Idris. Mereka mengikuti rakor tersebut dari ruang data Kodim 1424 Sinjai.
Dandim 1424 Sinjai, Letkol Inf. Sumardi, mengatakan, dalam rakor ini pemerintah pusat dalam hal Kepala BNPB agar menindaklanjuti kasus PMK yang ada di wilayah masing-masing.
Berkaitan dengan hal itu, pihaknya bersama Pemkab Sinjai terus bersinergi terjun ke lapangan secara aktif untuk penanganan PMK dengan melibatkan Babinsa maupun Bhabinkamtibmas.
Baca Juga: Satlantas Polres Sinjai Angkut Puluhan Motor yang Terparkir Depan RSUD
Mengingat sejauh ini, kata dia DPKH Sinjai telah mencatat 41 kasus PMK. 32 diantaranya telah dilakukan pemusnahan dengan cara pemotongan bersyarat, sedang 9 ekor lainnya diisolasi dan dalam pengawasan petugas.
“Jadi ini langkah yang telah kami lakukan agar PMK tidak menyebar sehingga Sinjai kedepan bisa terbebas dari PMK seperti arahan dari kepala BNPB tadi,” jelasnya.
Saat ini, petugas yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kabupaten Sinjai intens melakukan edukasi kepada peternak di kecamatan.
“Kita terus mengedukasi peternak, termasuk melakukan komunikasi dengan peternak yang mempunyai sapi positif PMK dan sudah dianggap berbahaya untuk dilakukan pemotongan bersyarat,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Sinjai Andi Seto Asapa mengaku telah memerintahkan instansi terkait untuk melibatkan aparat TNI/Polri dalam penanganan kasus PMK di Sinjai. Termasuk meminta memperketat pengawasan lalu lintas ternak di Kabupaten Sinjai, dalam mencegah penyebaran PMK terhadap ternak warga.
Untuk itu, Bupati ASA berharap kerja sama dari seluruh elemen masyarakat, khususnya peternak agar melaporkan ke petugas terdekat ketika terdapat gejala PMK terhadap ternaknya, baik sapi maupun Kambing.
“Segera dilaporkan, ini untuk kebaikan kita bersama. Kita mau Kabupaten Sinjai ini terbebas dari PMK, apalagi populasi ternak sapi kita cukup banyak sekitar 124 ribu ekor,” kuncinya. (HMS)