SEHATI Ingin TAHURA Abdul Latief Seperti Ini, Bukan Semata Tujuan Wisata

KABARSINJAI.COM –  Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sinjai, nomor urut 1, Andi Seto Asapa dan Andi Kartini Ottong menaruh perhatian pada eksistensi Taman Hutan Raya (Tahura) Andi Abdul Latief, yang terletak di Desa Batu Belerang, Kecamatan Sinjai Borong.

Bagi Paslon bertagline Sehati ini, Tahura Andi Abdul Latief merupakan potensi daerah yang tidak dimiliki kabupaten lain di Sulawesi Selatan. Karena itu, bila terpilih dalam Pilkada 2018, kontestan Pilkada yang diusung partai Gerindra, Golkar dan PKB ini, akan menjadikan lokasi itu sebagai pusat pendidikan, penelitian dan wisata.

“Sejauh ini Tahura Andi Abdul Latief kan hanya dikenal sebagai tempat wisata yang dikunjungi warga di hari libur, bila Sehati terpilih lokasi itu tidak hanya dikelola sebagai tempat wisata tapi juga akan kita jadikan pusat pendidikan dan penelitian,” kata Juru Bicara Sehati, Ahmad Marzuki, Minggu 20 Mei 2018.

Tekad Andi Seto – Andi Kartini itu, menurut Ahmad Marzuki, akan disingkronkan dengan pembenahan infrastruktur pendukung termasuk perbaikan akses jalan menuju lokasi Tahura -Sehati berkomitmen menggenjot perbaikan jalan sepanjang 500 kilometer di Sinjai.

“Tahura Andi Abdul Latief sebagai lokasi wisata kini terkendala dengan kondisi jalan menuju lokasi yang rusak parah, memprihatinkan, karena pasti berdampak pada kurangnya minat dan jumlah pengunjung,” ujar mantan aktifis Himpunan Mahasiswa Islam ini, “insya Allah kalau Sehati menang, Tahura akan dipoles sedemikan rupa agar menjadi lokasi pendidikan, penelitian, dan wisata, karena dengan penataan dan promosi yang baik maka akan menarik minat pelancong, bukan hanya pengunjung lokal tapi tentu juga wisatawan atau pelajar dari luar Sulawesi kita harapkan datang untuk melakukan penelitian”.

Taman Hutan Raya Andi Abdul Latief luasnya 720 hektar, berada di kawasan pegunungan (batas kaki gunung Bawakareng dan Lompobattang) yang berjarak sekira 60 kilometer dari ibu kota Kabupaten Sinjai. Taman ini memiliki panorama alam pegunungan hijau yang eksotik meski jumlah kunjungan kian sepi lantaran kondisi jalan yang berlubang-lubang dan sulit diakses. (*)

Editor   : Irawan