Kadis Peternakan: Sapi di Sinjai Dijual Hingga di Kalimantan

KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Produksi sapi asal Bumi Panrita Kitta julukan Kabupaten Sinjai ini, kian menjadi andalan daerah lain. Terbukti, hingga September 2021 tercatat 3.115 ekor sapi dijual ke luar daerah.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sinjai, H. Burhanuddin menerangkan, dari jumlah 3.115 ekor sapi yang dijual keluar daerah untuk periode Januari-September yang terbesar itu pada saat menjelang idul fitri terutama menjelang idul adha.

“Jadi yang paling banyak keluar, itu untuk sapi-sapi kurban yang pada tahun ini berada dikisaran kurang lebih 2.000 ekor,” ungkap Burhanuddin saat ditemui di ruang kerjanya. Jumat, (03/08/2021)

Burhanuddin menyebut, jumlah tersebut didapatkan lantaran kondisi keuangan masyarakat mulai membaik dan pandemi sudah mulai melandai, sehingga permintaan masyarakat juga mulai banyak.

BACA JUGA: Punya Potensi Ekspor, Pemkab Sinjai Akan Kembangkan Komoditi Kopi

“Kalau tahun lalu yang bisa kita keluarkan untuk kurban itu cuman sekitar 1.000 ekor, itu karena lagi puncak pandemi, tahun ini untuk idul adha kurang lebih 2.000 ekor,” jelasnya.

Sapi asal Sinjai yang dikirim keluar daerah lanjutnya, rata-rata dijual di Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Selatan (Kalsel), wilayah Sulawesi Selatan, serta di Sulawesi Tengah khususnya di daerah Morowali yang memiliki industri dengan harga jual yang bervariasi.

“Harga jual tertinggi ada yang Rp40 juta, tapi hanya benerapa ekor, untuk hasil IB kisaran Rp25-35 juta. Untuk sapi lokal ke kaltim antara Rp17-25 juta. Untuk dalam Sulsel sapi lokal kisaran Rp12-25 juta,” ujarnya.

Sementara itu, untuk sapi yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) sendiri hingga September mencapai 843 ekor. Sebenarnya kata Burhanuddin, hal itu mengalami penurunan jika dibanding tahun-tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Realisasi Baru Rp2,2 Miliar, Bapenda Sinjai Optimis Penerimaan PBB-P2 Kembali Over Target

“Ini yang sebenarnya mengalami penurunan karena tahun-tahun sebelumnya kalau di bulan Agustus itu kita sudah berada dikisaran 1.200 ekor,” katanya.

Sementara itu, Bupati Andi Seto Asapa (ASA) disetiap kesempatan selalu mendorong warga untuk beternak sapi.

Karena menurutnya hal ini sangat jelas dan tentu akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

“Jadi untuk mendukung itu kita juga sudah siapkan program IB, dan asuransi ternak termasuk program-program lainnya dalam meningkatkan kesejahteraan peternak kita,” pungkasnya. (Tim)