Selama Musim Tanam, DTPHP Jamin Stok Pupuk di Sinjai Aman

KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Musim tanam padi telah dimulai sejak bulan April hingga September 2021 mendatang. Tentunya dalam kurun waktu tersebut, kebutuhan pupuk para petani otomatis akan meningkat.

Terkait hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) menjamin ketersediaan pupuk yang dinilai mencukupi.

Informasi tersebut diperkuat dengan adanya pernyataan Kepala Bidang Prasarana dan Penyuluhan Pertanian Dinas TPHP Sinjai Hj. Surianti, bahwa ketersediaan pupuk petani aman untuk musim tanam April-September pada potensi lahan seluas 16.332 hektar sawah.

“Untuk pupuk urea yang ada di gudang sebanyak 1.403 ton sedangkan kebutuhan petani untuk luas tanam 16 ribu hektar itu sebanyak 800 ton, jadi kita masih berlebih,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya. Senin, (31/05/2021)

BACA JUGA: Kronologi Lengkap Tabrak Lari di Sinjai yang Meregang 3 Nyawa

Lanjut Surianti, ketersediaan pupuk di produsen gudang PT Pupuk Kaltim untuk pupuk urea subsidi sebanyak 1.403 ton sedangkan untuk pupuk urea non subsidi ada 52 ton.

Sementara yang berada di gudang PT. Petrokimia Gresik, stok pupuk NPK phonska 220,5 ton, pupuk SP -36 sebanyak 220,5 ton, jenis ZA ada 193,7 ton dan organik 149, 41 ton. Adapun jenis NPK plus non subsidi sebanyak 73,6 ton.

Ia menambahkan, enam kecamatan di Sinjai yaitu Sinjai Utara, Bulupoddo, Sinjai Timur, Sinjai Tengah, Tellulimpoe dan Sinjai Selatan melakukan penanaman secara serentak.

BACA JUGA: Pemkab Sinjai Konsisten Beri Pelayanan Kesehatan Gratis ke Warganya

Sementara untuk dua kecamatan lainnya yaitu Sinjai Borong dan Sinjai Barat mengalami perlambatan musim tanam.

“Di dua kecamatan itu masih ada yang panen saat ini sehingga satu bulan kedepan baru mulai menanam kembali sehingga jika ada kekurangan pupuk khususnya jenis NPK, kita lakukan realokasi antar kecamatan sehingga kuota untuk dua kecamatan tersebut kita alihkan sementara kuotanya untuk kecamatan lain yang membutuhkan, “ujarnya.

BACA JUGA: STQH Tingkat Sulsel Bakal Dihelat, Sinjai Targetkan 5 Besar

Surianti berharap kepada para petani untuk bijak menggunakan pola pemupukan yang berimbang sesuai rekomendasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) RI.

“Jadi dalam penanaman padi pupuk yang digunakan tidak hanya gunakan pupuk urea tetapi juga digunakan jenis ZA dan NPK, dimana pola tanam untuk satu hektar menggunakan pupuk urea 50 kg, jenis ZA 100 kg dan NPK 275 kg, dengan 3 jenis pupuk ini bisa meningkatkan produksi pertanian kita,” tutupnya. (Tim)